136 Orang di Kapal Pesiar Terinfeksi Corona, Ribuan Penumpang Depresi

11 Feb 2020, 17:53 WIB

Awak media berkumpul di depan kapal pesiar Diamond Princess, dimana lusinan penumpang positif untuk virus corona baru, di Daikoku Pier Cruise Terminal, Yokohama, selatan Tokyo, Jepang, pada 10 Februari 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Tokyo, IDN Times - Kasus virus corona baru di kapal pesiar Diamond Princess bertambah menjadi 66, sehingga total yang terinfeksi mencapai 136 penumpang per Selasa (11/2). Dikutip The Guardian, pejabat bidang kesehatan Jepang mengatakan mereka yang positif terinfeksi termasuk 45 dari Jepang, 11 warga Amerika Serikat, empat asal Australia, tiga dari Filipina, dan dua masing-masing orang Kanada serta Ukraina.

Jepang menginstruksikan kru dan penumpang Diamond Princess dikarantina di dalam kapal selama 14 hari, sembari tes dilakukan. Durasi karantina merujuk pada masa inkubasi virus corona seperti yang diinformasikan otoritas Tiongkok. Total pasien yang meninggal dunia hingga lebih dari 1.000 orang. Sementara secara global, ada lebih dari 40.000 kasus virus corona.

1. Seorang penumpang mengaku depresi mulai dirasakan, karena situasi yang tak menentu

Penumpang meregangkan badan di balkon kabin kapal pesiar Diamond Princess, dimana lusinan penumpang positif virus corona baru, di Daikoku Pier Cruise Terminal di Yokohama, selatan Tokyo, Jepang, pda 10 Februari 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Diamond Princess kembali lebih awal, yaitu pada Senin (3/2). Sesudah bersandar di pelabuhan Yokohama, rombongan petugas medis Jepang pun langsung menginspeksi kapal dan memeriksa kesehatan 2.666 tamu dan 1.045 kru.

Lebih dari seminggu berlalu, kabar yang muncul adalah mereka masih harus bertahan sembilan hari lagi di dalam kapal. Seorang warga Inggris yang jadi penumpang, David Abel, mengunggah video di akun Facebook pribadinya, tentang kondisi yang ia rasakan bersama penumpang lainnya.

"Banyak penumpang yang merasa putus asa sekarang. Sepertinya kami masih harus di sini sembilan hari lagi," kata Abel. "Kami diberitahu bahwa pada 19 Februari kami akan dites lagi, dan jika kami bebas dari virus, baru kami boleh pergi. Banyak penumpang kini merasa demam kabin. Depresi mulai terasa."

2. Petugas kesehatan Jepang menambah jumlah orang yang harus ikut tes

Kantor berita Kyodo melaporkan otoritas kesehatan memutuskan menambah jumlah orang yang harus ikut tes. Awalnya, hanya 273 penumpang yang dianggap paling berisiko yang menjalani tes, tapi dalam beberapa hari terakhir, mereka yang melakukan kontak jarak dekat dengan penumpang atau kru yang terinfeksi, harus diperiksa juga.

Sejak akhir pekan, kasus baru pun ditemukan sehingga jumlahnya kian bertambah. "Kami mempertimbangkan untuk memeriksa, jika mungkin, semua yang berusia di atas 80 tahun yang kondisi kesehatannya tidak baik," ujar Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga, Senin (10/2).

3. Bertambahnya angka yang terinfeksi virus corona membuat resah penumpang

Sebuah ambulans, parkir di dekat kapal pesiar Diamond Princess, yang digunakan untuk memindahkan penumpang kapal yang positif virus corona baru ke rumah sakit, terlihat di pelabuhan Yokohama, selatan Tokyo, dalam foto yang diambil oleh Kyodo, pada 6 Februari 2020. (ANTARA FOTO/Kyodo/via REUTERS)

Yardley Wong, penumpang dari Hong Kong, mengaku kepada The Guardian bahwa informasi semakin banyaknya penumpang yang positif virus corona, membuat dia semakin khawatir. "Saya perlu menangis untuk terbebas dari kegelisahan," ungkapnya. "Terlalu berat untuk hari ini."

Sedangkan yang lainnya mengaku gelisah tentang durasi karantina. Mereka takut ini akan berdampak buruk terhadap pekerjaan mereka. Apalagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan masa karantina bisa diperpanjang untuk kasus-kasus baru.

Ditemukannya virus corona di kapal pesiar Diamond Princess bermula saat pelayaran dari Yokohama, Jepang, pada 20 Januari lalu dan dijadwalkan kembali pada 4 Februari. Seorang tamu turun di Hong Kong pada 25 Januari. Enam hari kemudian, ia mengunjungi rumah sakit setempat dan sehari setelahnya dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

(IDN Times/Arief Rahmat)