7 Peristiwa Berdarah di Dunia pada Oktober 2022, Banyak Menelan Korban

Awal Oktober 2022 disambut dengan tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Hari yang bertepatan dengan peringatan Kesaktian Pancasila itu justru berubah duka. Kerusuhan ini menyebabkan 134 korban meninggal dunia, tercatat pada Senin (21/10/2022).

Peristiwa tersebut bermula ketika pertandingan antara Persebaya Surabaya dan Arema FC usai. Hasil pertandingan menunjukkan bahwa Arema FC kalah 2-3 melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022). Lantaran ada rasa kekecewaan dari penonton, Aremania—suporter Arema—pun turun ke lapangan.

Sejumlah Aremania sempat melempari pemain Persebaya Surabaya dan disusul dengan penyerangan pemain serta kru official Arema FC. Hal yang menjadi perdebatan adalah ketika petugas melakukan pencegahan dan upaya pengalihan. Aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah lapangan, tribun selatan, dan tribun timur. Tindakan ini membuat banyak orang sesak napas dan akhirnya tumbang.

Kejadian tersebut membuat masyarakat di Malang dan sekitarnya berkabung. Tragedi Kanjuruhan gak hanya menorehkan duka bagi Indonesia, tapi juga menjadi sorotan media internasional, terutama di dunia sepak bola.

Belum genap seminggu, peristiwa berdarah kembali terjadi, kali ini di Thailand. Dilansir BBC, Seorang mantan polisi melakukan penembakan dan penyerangan secara membabi buta dan menewaskan sedikitnya 37 orang. Sebagian besar korban merupakan anak-anak, karena kejadian tersebut berlokasi di sebuah tempat penitipan anak di Provinsi Nong Bua Lamphu. 

Bahkan, penyerangan ini gak hanya terjadi di satu tempat. Pada hari yang sama, Kamis (6/10/2022), tersangka keluar dari tempat kejadian pertama dan mulai membunuh siapa pun yang ia temui di sepanjang jalan hingga sampai di rumah. Di rumah, ia pun membunuh sejumlah anggota keluarganya dan akhirnya bunuh diri.

Tersangka dari kejadian ini adalah Panya Kamrab, seorang warga setempat yang pernah menjadi sersan polisi. Ia diberhentikan pada Juni 2022 karena penggunaan narkoba.

Masih di wilayah Asia Tenggara, terjadi serangan udara berupa penembakan yang dilakukan tentara Myanmar pada Minggu (23/10/2022). Dilansir Lemonde, tentara Myanmar menembaki daerah pemberontak di negara bagian Kachin, timur laut Myanmar.

Jet-jet tersebut menargetkan acara yang digelar di sebuah desa dekat dengan Kota Hpakant. Bertujuan untuk merayakan ulang tahun ke-62 Kachin Independence Organization (KIO), formasi politik pro-kemerdekaan kelompok etnis tersebut. Peristiwa ini mengakibatkan 80 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka, tercatat pada Senin (24/10/2022) malam.

Berbeda dari peristiwa sebelumnya, kali ini bencana alam berupa badai tropis Nalgae menyerang Filipina. Dilansir Reuters, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor yang merupakan dampak dari hujan tersebut menjadi 48 orang pada Minggu (30/10/2022). Sedangkan 22 orang lainnya dinyatakan hilang setelah badai tropis Nalgae menyerang sebagian besar kepulauan itu.

Nalgae diketahui merupakan badai paling mematikan kedua tahun ini yang melanda Filipina. Negara tersebut mengalami rata-rata 20 badai tropis setiap tahunnya. Biro cuaca setempat mengatakan bahwa Nalgae sedang berpotensi menuju ke arah barat dan itu bisa meningkat menjadi topan di atas Laut China Selatan hingga menuju ke wilayah China Selatan.

Perayaan Halloween menjadi sebuah acara tahunan di Itaewon, Korea Selatan. Setelah vakum 2 tahun karena pandemik COVID-19, acara tersebut kembali digelar pada 2022 ini. Namun, saking padatnya kerumunan di area tersebut, perayaan ini justru menjadi tragedi yang mencekam.

Tragedi Halloween Itaewon terjadi pada Sabtu (29/10/2022) malam. Tercatat hingga Selasa (1/11/2022), Markas Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Korsel mengatakan bahwa tragedi ini menewaskan setidaknya 155 orang. Sementara 30 orang berada dalam kondisi kritis dan 122 orang lainnya luka ringan.

Dari kejadian ini, Korea Selatan mendeklarasikan masa berkabung nasional hingga 5 November 2022 dengan mengibarkan bendera setengah tiang di gedung-gedung federal. Kepolisian setempat bahkan membungkuk dan meminta maaf karena gagal mencegah tragedi tersebut. Sebuah situs peringatan bagi para korban juga akan didirikan di Seoul.

Dilansir New York Times, sedikitnya 134 orang meninggal setelah jembatan penyeberangan berusia seabad runtuh di negara bagian Gujarat, India pada Minggu (30/10/2022) malam. Kejadian tersebut menyebabkan ratusan orang "terjun" ke Sungai Machchhu. Sekitar 350 orang berada di atas dan di sekitar jembatan kala itu.

Jembatan tersebut dibangun pada 1880, selama era Victoria, dengan panjang sekitar 230 meter. Jembatan itu runtuh setelah 4 hari dibuka kembali untuk umum dan sekitar 7 bulan setelah dimulainya renovasi.

Jembatan ini sangat sibuk selama akhir pekan, karena musim festival Hindu menarik lebih banyak wisatawan dan keluarga. Laporan dari media lokal menunjukkan bahwa jembatan tersebut kelebihan kapasitas ketika putus.

Berbeda dari keenam negara sebelumnya, peristiwa kali ini terjadi di Somalia. Mengutip National Republic Radio, Presiden Somalia mengatakan sedikitnya 100 orang tewas dalam dua pengeboman mobil pada Sabtu (30/10/2022) di ibu kota, Mogadishu. Jumlah ini dapat meningkat mengingat korban luka telah mencapai hampir 300 orang.

Kelompok ekstremis al-Shabab yang terkait dengan al-Qaida, yang sering menargetkan ibu kota dan menguasai sebagian besar negara, mengaku bertanggung jawab terhadapnya. Mereka mengaku menargetkan Kementerian Pendidikan. Kelompok itu juga berkomitmen untuk perang sampai negara tersebut diperintah oleh Hukum Islam dan meminta warga sipil untuk menjauh dari wilayah pemerintah.

Deretan peristiwa berdarah yang mencekam tersebut telah menewaskan puluhan hingga ratusan orang. Penyebabnya pun beragam, mulai dari kecelakaan, pembunuhan massal, hingga kelompok ekstrem yang menyatakan perang. Tentunya, tragedi di atas meninggalkan duka mendalam bagi negara yang bersangkutan dan menarik perhatian internasional.