Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi banjir (pixabay.com/charlemagne)
ilustrasi banjir (pixabay.com/charlemagne)

Intinya sih...

  • Banjir besar di China menyebabkan lebih dari 80 ribu orang mengungsi.

  • Jembatan runtuh dan dana bantuan sebesar Rp227 miliar dialokasikan untuk membantu wilayah terdampak.

  • China adalah negara penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia dan berjuang melawan dampak perubahan iklim.

Jakarta, IDN Times - Lebih dari 80 ribu orang mengungi setelah banjir besar melanda wilayah barat daya China. Negara Asia timur itu sedang mengalami musim panas dengan cuaca ekstrem, di mana gelombang panas membakar sebagian besar wilayah negara tersebut, sementara hujan lebat mengguyur wilayah lainnya.

Kantor berita pemerintah Xinhua melaporkan bahwa sekitar 80.900 orang di Provinsi Guizhou telah dievakuasi pada Selasa (24/6/2025) sore. Di kabupaten Rongjiang, sebuah lapangan sepak bola dilaporkan terendam banjir setinggi 3 meter.

“Banjir kali ini sangat buruk,” kata Xiong Xin, anggota tim penyelamat yang berada di Rongjiang. Ia menggambarkan banjir tersebut sebagai peristiwa yang terjadi sekali dalam 50 tahun.

1. Sebuah jembatan runtuh akibat banjir

Seorang warga di daerah yang terdampak bencana mengatakan bahwa air naik dengan sangat cepat.

“Saya tetap di lantai tiga menunggu penyelamatan. Sore harinya, saya telah dipindahkan ke tempat yang aman," kata warga tersebut.

Rekaman dari stasiun televisi negara CCTV menunjukkan banjir telah menggenangi desa-desa dan meruntuhkan sebuah jembatan di salah satu daerah pegunungan di provinsi tersebut. Dalam video yang beredar di media sosial, seorang pengemudi truk bernama You Guochun menceritakan penyelamatan dirinya yang berlangsung secara dramatis saat dirinya terjebak di tepi jembatan yang runtuh.

“Sebuah jembatan runtuh seluruhnya di depan saya. Saya sangat ketakutan," ujarnya.

2. Dana sekitar Rp227 miliar dialokasikan untuk bantuan bencana di Guizhou

Menurut Xinhua, badan perencanaan ekonomi utama China telah mengalokasikan 100 juta yuan (sekitar Rp227 miliar) untuk bantuan bencana di Guizhou. Selain provinsi tersebut, banjir juga dilaporkan melanda wilayah tetangga, Guangxi.

Pekan lalu, puluhan ribu orang dievakuasi di provinsi Hunan, China tengah, akibat hujan lebat. Hampir 70 ribu orang di China selatan juga direlokasi beberapa hari sebelumnya akibat banjir besar yang disebabkan oleh Topan Wutip.

3. China adalah negara penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia

Pekan lalu, pemerintah China mengeluarkan peringatan merah pertamanya tahun ini untuk banjir bandang di enam wilayahnya. Pihak berwenang di Beijing, pekan ini, juga mengeluarkan peringatan panas tertinggi kedua di ibu kota pada salah satu hari terpanas sepanjang tahun ini.

Tahun 2024 tercatat sebagai tahun terpanas di China, dan empat tahun terakhir merupakan periode terhangat dalam sejarah negara itu.

China adalah penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia, namun juga menjadi pelopor dalam pengembangan energi terbarukan. Negara ini menargetkan pengurangan emisi karbon dioksida hingga nol pada 2060, dilansir dari CNA.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team