Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tank IDF meluncur di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 3 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok teror Hamas. (Menahem KAHANA/AFP)
Tank IDF meluncur di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 3 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok teror Hamas. (Menahem KAHANA/AFP)

Jakarta, IDN Times - Israel kembali menggempur serangan ke wilayah perbatasan Lebanon pada Rabu kemarin. Serangan ini dilaporkan menewaskan seorang pejabat lokal Hizbullah Lebanon bernama Hussein Yazbek.

Tak hanya Yazbek, delapan anggota kelompok lainnya juga dilaporkan tewas dalam serangan ini.

Perbatasan Lebanon dan Israel kini memanas seiring dengan pertempuran antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu.

1. Israel tak akui serang pentolan Hamas di perbatasan Lebanon

Seorang pejabat Israel sekaligus salah satu penasihat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut bahwa serangan terhadap pentolan senior Hamas, Saleh al-Arouri, bukan serangan terhadap Lebanon atau Hizbullah.

Arouri tewas dalam serangan drone yang terjadi di Beirut, Lebanon pada 2 Januari 2024 kemarin. Hizbullah, yang didukung Iran, meyakini drone tersebut adalah milik Israel.

“Serangan itu adalah serangan yang dimaksudkan untuk merusak target sah, tanpa adanya korban,” kata Mark Regev, dikutip dari Times of Israel. 

2. Hizbullah bersumpah bakal balas Israel

Hassan Nasrallah berpidato memperingati kematian Qasssem Soleimani dalam sebuah saluran televisi Al-Manar (twitter.com/David A. Daoud)

Pemimpin tertinggi Hizbullah Lebanon, Hasan Nasrallah menegaskan bahwa pembunuhan Wakil Pemimpin Hamas Saleh Al-Arouri tidak akan dibiarkan begitu saja.

Arouri disebut tewas dalam serangan drone dari Israel di Lebanon tepatnya di di Dahiyeh, yang merupakan lingkungan permukiman tetapi juga dipakai sebagai salah satu wilayah yang digerakkan Hizbullah. Di wilayah ini juga terdapat kantor Hamas.

“Kematian Arouri adalah kejahatan besar dan berbahaya yang tidak bisa kita diamkan. Jika Israel mengobarkan perang terhadap Lebanon, tidak akan ada batasan dan aturan dengan apa yang akan dilakukan Hizbullah,” kata Nasrallah.

“Kami tidak takut perang,” tegasnya lagi.

Sama seperti Hamas, Hizbullah sendiri dianggap sebagai kelompok teroris oleh Israel dan para sekutu Barat-nya.

 

3. Siapa Arouri?

Saleh Al-Arouri adalah salah satu pendiri Hamas. Ia sempat dipenjara di Israel selama 15 tahun. Usai bebas, ia mengasingkan diri ke Lebanon.

Amerika Serikat (AS) memasukkan Arouri ke dalam daftar hitam teroris global pada tahun 2015. Bahkan AS pernah menjanjikan hadiah sebesar 5 juta dolar AS untuk setiap informasi akurat soal Arouri, yang kala itu berpindah-pindah.

Editorial Team