TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

2 Gerai Starbucks Kena Kasus Bahan Kedaluwarsa, Didenda Rp3 Miliar!

Dua gerai itu ditutup karena menggunakan bahan kedaluwarsa

ilustrasi gerai Starbucks (news.starbucks.com)

Jakarta, IDN Times - Dua gerai kopi Starbucks di Kota Wuxi, Provinsi Jiangsu, China, dikenai denda sebesar 1,36 juta yuan atau sekitar Rp3 miliar. Badan Pengawas Pasar Kota Wuxi menyatakan kedua gerai tersebut ditemukan menggunakan bahan kedaluwarsa, demikian Global Times, Sabtu (12/2/2022) waktu setempat, seperti dilansir ANTARA.

Regulator pasar lokal melakukan investigasi di dua gerai tersebut setelah The Beijing News menurunkan laporan investigatif bagaimana gerai kopi berjaringan global asal Amerika Serikat itu melanggar aturan dan tidak memenuhi standar keamanan pangan.

Baca Juga: Pakai Bahan Kedaluwarsa, Starbucks Tutup 2 Gerai di China

Baca Juga: Pegawai Starbucks Intip Dada Pengunjung Wanita, Ini Kata Polisi

1. Pekerja Starbucks merusak label masa penyimpanan bahan

Starbucks Kota WIsata (instagram.com/starbucksindonesia)

Kedua gerai tersebut masing-masing dikenai denda 690 ribu yuan dan 670 ribu yuan sebagaimana pernyataan tertulis yang dirilis National Enterprise Credit Information Publicity System of Jiangsu.

"Menurut video pemantau di toko, pekerja merusak, mengganti, dan menghancurkan label masa penyimpanan bahan makanan dan menggunakan bahan kedaluwarsa secara terus-menerus," demikian pernyataan lembaga tersebut.

Baca Juga: Motif Eks Pegawai Starbucks Intip Dada Pengunjung: Iseng

2. Laporan wartawan yang menyamar hingga viral

Starbucks (starbucks.co.jp)

Hal ini berawal dari laporan artikel dan video yang diterbitkan Beijing News berdasarkan laporan wartawan yang menyamar sebagai anggota staf, tulis South China Morning Post. Penelusurannya menunjukkan cairan kakao kedaluwarsa, cairan matcha, dan krim yang digunakan dalam minuman yang disajikan kepada pelanggan.

Dalam video itu, terlihat seorang karyawan menghapus tanggal kedaluwarsa pada sebotol keping cokelat dan menggantinya dengan label baru. Ini diklaim untuk menambah masa simpan selama satu minggu berikutnya.

Video itu juga menunjukkan kue yang dikatakan telah dijual sejak dua hari sebelumnya, serta tempat sampah yang dibersihkan dengan handuk yang akan digunakan sebagi lap meja. Insiden itu menjadi trending topik di situs media sosial Weibo.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya