Paus Fransiskus Temui PM Hungaria yang Dikenal Populis
Paus kerap mencela gerakan ultranasionalis dan populis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Paus Fransiskus tiba di Hungaria pada Minggu (12/9/21) pagi waktu setempat untuk kunjungan selama tujuh jam di Budapest. Kunjungan singkat itu menegaskan perbedaan pandangan politiknya dengan Perdana Menteri Viktor Orban yang nasionalis dan antiimigran, bahkan dinilai banyak pihak populis.
Vatikan menyebut kunjungan Paus di Budapest sebagai "ziarah spiritual". Dari bandara, Paus langsung menuju ke Museum Seni Rupa untuk pertemuan pribadi dengan Orban dan Presiden Janos Ader. Paus mampir di Budapest untuk memberi ucapan penutup Misa dalam pertemuan Katolik Roma internasional yang dikenal sebagai Kongres Ekaristi Internasional.
Tidak seperti kunjungan-kunjungan sebelumnya, tidak ada acara sambutan pendahuluan atau kesempatan berfoto yang biasanya mendahului dan mengikuti pertemuan seperti itu. Kunjungan Paus di Budapest juga tidak diliput langsung oleh televisi, dilansir kantor berita ANTARA dari Reuters.
Baca Juga: Paus Fransiskus Serukan Dialog untuk Akhiri Konflik di Afghanistan
1. Pesan Paus tentang agama tidak hilangkan keramahan terhadap sesama
Saat menutup kongres gereja dengan misa yang dihadiri puluhan ribu orang di Budapest, Paus Fransiskus menggunakan gambar salib untuk menunjukkan bahwa sesuatu yang mengakar ke dalam seperti kepercayaan pada agama tidak menghilangkan sikap yang ramah kepada sesama.
"Salib, yang ditancapkan di tanah, tidak hanya mengajak kita untuk berakar dengan baik, tetapi juga mengangkat dan mengulurkan tangan ke semua orang," kata Paus dalam sambutannya setelah Misa.
"Salib mendorong kita untuk menjaga akar kita tetap teguh, namun tanpa bersikap defensif, untuk menarik dari mata air, membuka diri kita pada rasa haus pria dan wanita di zaman kita," katanya. "Keinginanku adalah kalian menjadi seperti itu."
Baca Juga: Paus Fransiskus: Misi Umat Katolik Bukan Mengubah Agama Orang Lain
Baca Juga: Komunitas LGBT Protes Rencana Orban Batasi Pergerakan Mereka