Acungkan Tiga Jari, Pesepak Bola Myanmar Cari Suaka di Jepang
Pyae Lyan Aung mengaku takut pulang ke negaranya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Chiba, IDN Times - Piala Dunia 2022 dijadwalkan berlangsung di Qatar. Tetapi dengan adanya pandemik yang membuat semua rencana menjadi harus mengalami perubahan, kualifikasi Piala Dunia telah ditunda berkali-kali untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
Kini ketika kualifikasi Piala Dunia 2022 sudah mulai dilakukan, beberapa negara sudah mulai melakukan pertandingan kualifikasi, tak terkecuali Myanmar. Terlepas dari apa yang sedang terjadi di negaranya, tim nasional sepak bola Myanmar tetap mengirimkan perwakilan mereka untuk bertanding melawan Jepang pada 28 Mei 2021 lalu.
Baca Juga: Myanmar akan Dengar Kesaksian Pertama Aung San Suu Kyi
1. Seorang penjaga gawang timnas Myanmar, Pyae Lyan Aung (27), tertangkap kamera sedang mengacungkan tiga jari sebagai simbol perlawanan kudeta
Pyae Lyan Aung mengangkat tiga jari tangan kanannya dengan tulisan “We need justice” dalam bahasa Inggris sementara lagu kebangsaan Myanmar dimainkan.
Mengaku ketakutan akan keselamatan nyawanya karena membuat salut tiga jari sebagai protes terhadap kudeta militer di Myanmar, Pyae Lyan Aung memutuskan untuk mencari suaka dan mengajukan status sebagai refugee atau pengungsi di Jepang.
Dalam konferensi pers yang digelar di Osaka, bersama sang pengacara, Pyae Lyan Aung mengaku tegas dengan keputusannya untuk tidak kembali ke Myanmar. Ia merasa telah melakukan hal yang benar dan tidak menyesalinya karena tak kembali ke Myanmar.
Melansir Frontier Myanmar, pelatih timnas Myanmar, Antoine Hey mengatakan kepada wartawan bahwa timnya akan mematuhi aturan FIFA, menambahkan bahwa protes tersebut tersebut "tidak ada hubungannya dengan kami".
“Peraturan FIFA sangat jelas bahwa kami tidak diperbolehkan untuk membuat pernyataan politik atau pernyataan agama apa pun saat bermain kualifikasi Piala Dunia atau pertandingan sepak bola secara umum,” kata pelatih asal Jerman itu dalam konferensi pers online.
Baca Juga: Kisah Nestapa Demonstran Penolak Junta Myanmar Usai Tertembak Peluru
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.