Populasi Gajah Berkurang 50 Persen Selama 40 Tahun Terakhir
Habitat mereka menyusut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Semua gajah membutuhkan banyak ruang gerak, terkadang gajah juga bisa berkeliaran di area luar teritorial mereka untuk mencari makanan dan air untuk bertahan hidup.
Tapi kini habitat mereka menyusut. Habitat gajah Afrika telah menurun lebih dari 50 persen sejak 1979, sementara gajah Asia sekarang hanya 15 persen dari jangkauan aslinya. Jumlah gajah turun drastis dalam beberapa abad terakhir sebagian besar karena perdagangan gading ilegal dan hilangnya habitat yang semakin lama semakin menyusut.
Baca Juga: 3 Faktor Anak Gajah Berpotensi Mati meski di Konservasi
1. Meski beberapa populasi sekarang stabil, tapi perburuan, konflik, dan perusakan habitat terus mengancam spesies mereka
Gajah adalah hewan darat terbesar di dunia. Gajah Afrika jantan adalah yang terbesar dari spesies tersebut dengan berat mencapai 6 ton. Sedangkan gajah Asia yang lebih kecil masih dapat mencapai berat 5 ton.
Gajah betina adalah hewan sosial yang hidup berkelompok dengan kerabatnya. Gajah jantan biasanya hidup sendiri tetapi terkadang membentuk kelompok kecil dengan pejantan lain. Semua gajah membutuhkan banyak ruang untuk bergerak, terkadang berkeliaran di area luar teritorial mereka untuk mencari makanan dan air yang cukup.
Meningkatnya konflik antar manusia dengan satwa liar dan peningkatan perburuan gading ilegal dalam beberapa tahun terakhir seharusnya membuat kita sadar mengapa populasi gajah berkurang selama 40 tahun terakhir.
Baca Juga: Hampir Sebulan Bertahan Setelah Kritis, Bayi Gajah Sumatra Mati
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.