TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cemooh Rusia, Biden: Putin Melanggar Inti Piagam PBB Tanpa Malu

Biden peringatkan tentang ancaman perang nuklir

Presiden Amerika Serikat Joe Biden sedang berpidato dalam kunjungan ke kantor National Institutes of Health di Bethesda, Maryland, Kamis (11/2/2021). (Facebook.com/President Joe Biden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mencemooh Rusia yang ‘tanpa malu-malu melanggar prinsip inti’ dari Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pernyataan itu disampaikan Biden pada Rabu (21/9/2022), ketika para pemimpin dunia menghadiri Sidang Majelis Umum (SMU) PBB.

Biden juga mengatakan, Moskow telah meluncurkan perang brutal yang tidak perlu di Ukraina dan memperingatkan pihaknya mengorganisir referendum palsu untuk mencaplok wilayah pendudukan..

“Dunia harus melihat tindakan keterlaluan ini apa adanya. (Presiden Rusia Vladimir) Putin mengklaim dia harus bertindak karena Rusia diancam, tetapi tidak ada yang mengancam Rusia dan tidak ada orang lain selain Rusia yang mencari konflik,” kata Biden, dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Di Sidang PBB, Presiden Iran Desak AS Beri Jaminan Perjanjian Nuklir

1. Biden peringatkan ancaman perang nuklir

Presiden AS Joe Biden sedang berjalan ke Kantor Kepresidenan AS yakni Oval Office, Gedung Putih. (Facebook.com/President Joe Biden)

Penerus Donald Trump itu juga membunyikan alarm tentang ancaman perang nuklir di Ukraina.

“Menggunakan semua cara yang tersedia untuk melindungi Rusia,” kata Biden.

William Courtney, mantan duta besar untuk Georgia, mengatakan bahwa Rusia tampaknya bersedia untuk meningkatkan taruhannya demi memperoleh kemenangan.

“(Namun) jika Rusia menggunakan senjata nuklir, bagaimana cara mengambil keuntungan militer dari itu?” kata William, mempertanyakan apakah menggunakan nuklir merupakan pilihan rasional bagi Rusia.

SMU PBB tahun ini menjadi pertemuan tatap muka pertama para pemimpin dunia, setelah beberapa tahun diselenggarakan secara daring karena pandemik COVID-19. Pada kesempatan ini, tema yang diangkat kepala negara didominasi oleh perang Rusia-Ukraina, perubahan iklim, dan perlucutan senjata nuklir.

2. AS tidak ingin ada Perang Dingin baru

Ilustrasi bahan nuklir. (Pixabay.com/ar130405)

Menurut Biden, China juga terlibat dalam perlombaan senjata yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sementara itu, dia menegaskan bahwa Washington tidak ingin mencari konflik baru atau ingin menghidupkan kembali Perang Dingin.  

Terkait nuklir, sebelumnya Presiden Iran Ebrahim Raisi juga mengatakan, Teheran tidak akan mencari senjata nuklir dan berkomitmen untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).

“Keinginan kami hanya satu, ketaatan terhadap komitmen,” kata Raisi.

Dia menuntut jaminan bahwa AS tidak akan lagi meninggalkan kesepakatan nuklir seperti yang terjadi pada 2018 di bawah pemerintahan mantan Presiden Trump.

Baca Juga: Sekjen PBB Sebut Banjir di Pakistan sebagai Pembantaian Iklim

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya