TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

China: Tidak Membantu Rusia Upaya Kami Melindungi Kepentingan Nasional

China tidak mau terseret dalam pusaran konflik

Menlu China Wang Yi (Screenshot Zoom Kemlu)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengatakan bahwa negaranya tidak ingin terdampak oleh sanksi ekonomi dari negara-negara Barat yang dijatuhkan kepada Rusia. Pernyataan itu itu disampaikan Wang saat berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares.

“China bukan pihak dalam krisis, apalagi ingin terkena sanksi. China memiliki hak untuk melindungi hak dan kepentingannya yang sah,” kata Wang, dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Ogah Disanksi AS, China Tidak Akan Kirim Bantuan Militer-Uang ke Rusia

1. China sebut perang di Ukraina akumulasi masalah keamanan Eropa

Kendaraan lapis baja dengan huruf 'Z' berjalan melewati monumen tank jaman Soviet, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengesahkan operasi militer di wilayah timur Ukraina, kota Armyansk, Krimea, Kamis (24/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Kemudian, China juga menyebut perang di Ukraina sebagai akumulasi dan intensifikasi atas kontradiksi keamanan di Eropa selama bertahun-tahun.

Sementara itu, Albares melalui cuitannya turut membenarkan komunikasi tersebut.

“Saya telah berbicara dengan rekan saya dari China, Wang Yi, tentang konsekuensi perang di Ukraina dan cara untuk mengakhirinya,” tulis dia.

2. China bantah spekulasi soal kirim bantuan ke Rusia

Seorang anggota tentara Rusia menembakkan sebuah howitzer dalam latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Rabu (26/1/2022). ANTARA FOTO/Sergey Pivovarov/File Photo.

Pernyataan Wang di atas sekaligus menepis spekulasi yang digaungkan oleh pejabat Gedung Putih, bahwa Rusia meminta bantuan militer dan keuangan kepada Rusia, mengingat keduanya memiliki hubungan yang sangat dekat.

China berisiko masuk dalam objek sanksi jika mereka membantu Rusia.

Sementara itu, Kedutaan Besar China di London menuduh Amerika Serikat (AS) telah menyebarkan disinformasi jahat, yang justru bisa memperburuk konflik di timur Eropa.

"AS telah berulang kali menyebarkan disinformasi jahat terhadap China mengenai masalah Ukraina," kata kedutaan tersebut pada Selasa (15/3/2022) dikutip dari Reuters.

"China telah memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan pembicaraan damai. Prioritas utama sekarang adalah meredakan situasi, alih-alih menambahkan bahan bakar ke api, dan bekerja untuk penyelesaian diplomatik daripada semakin memperburuk situasi,” tambah kedutaan tersebut.

Baca Juga: Yevhen Matveyev: Wali Kota Kedua Ukraina yang Diculik Tentara Rusia

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya