Fasilitas Pengungsi Afghanistan di Qatar Dipenuhi Urin dan Kutu Tikus
Mereka juga kekurangan sanitasi dan toilet
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Kondisi pengungsi Afghanistan di pangkalan udara Amerika Serikat (AS) di Qatar digambarkan sebagai "neraka hidup". Situasi itu terungkap setelah kebocoran email Axios, yang menceritakan tempat para pengungsi beristirahat dipenuhi dengan urin serta kotoran manusia dan banyak kutu tikus berceceran di atas lantai.
Email, yang dikirim oleh penghubung Komando Pusat AS (Centcom), mengatakan situasi bagi warga Afghanistan di pangkalan udara adalah "bencana kemanusiaan yang mengancam jiwa" dan "kondisi di Doha saat ini disebabkan oleh perbuatan kita (AS) sendiri", dikutip dari Middle East Eye.
"Tempat orang-orang Afghanistan adalah neraka hirup. Sampah, urin, kotoran, cairan yang tumpah, dan muntah menutupi lantai. Manusia ini berada dalam mimpi buruk yang hidup. Kami berada di tengah krisis kemanusiaan, karena menggabungkan setiap dari mereka yang mendarat di Doha," demikian tertulis dalam email tersebut.
Baca Juga: Taliban: Kami Tidak Ingin Melecehkan Perempuan, Itu Dilarang Allah!
Baca Juga: Kisah Pilu dari Afghanistan: "Dunia Meninggalkan Kami Sendirian"
1. Washington membenarkan buruknya kondisi fasilitas penampungan
Juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Departemen Pertahanan untuk mengatasi masalah yang muncul dan memperbaiki setiap kondisi yang mengkhawatirkan.
"Selain mempercepat manifes, kami juga bekerja untuk kemacetan dan meningkatkan personel konsuler di Qatar, demi meringankan kondisi saat ini," kata juru bicara itu.
Departemen tersebut juga menambahkan, segala upaya akan dilakukan untuk memproses individu dengan cepat, agar mereka tidak tinggal di Doha dalam waktu yang lama.
"Ketika sampai pada kerangka waktu untuk pengungsi yang tersisa di Doha, tujuan kami adalah memproses mereka untuk tujuan selanjutnya dalam beberapa hari setelah kedatangan," kata departemen.
Baca Juga: Taliban Berkuasa Lagi, AS Kekeh Tarik Pasukannya dari Afghanistan
Baca Juga: G7 Sepakati Roadmap Kerja Sama, Tanda Bakal Akui Taliban?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.