Junta Minta Etnis Pemberontak Bersenjata Dukung Pemilu Adil di Myanmar
Sedikitnya ada 10 kelompok yang berdamai dengan pemerintah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Panglima Angkatan Bersenjata sekaligus Perdana Menteri sementara Myanmar, Min Aung Hlaing, meminta pihak-pihak yang menandatangani Perjanjian Gencatan Senjata Nasional (NCA) untuk berpetang teguh pada komitmennya.
Dilansir Xinhua, dia juga meminta pihak-pihak yang belum bergabung untuk segera menandatangani NCA.
Pernyataan itu disampaikan oleh Min Aung Hlaing pada Jumat (15/10/2021), dalam kapasitasnya sebagai Komite Pusat Persatuan dan Perdamaian Nasional, bertepatan dengan ulang tahun ke-6 NCA.
Baca Juga: Indonesia Kecewa Tidak Ada Perkembangan Signifikan di Myanmar
1. Sudah ada 10 etnis bersenjata yang berdamai dengan pemerintah
Pemerintah de facto Myanmar berupaya untuk memperkuat perdamaian dengan penandatanganan NCA. Menurut Min Aung, semakin banyak pihak non-NCA yang bergabung dalam komitmen tersebut, semakin berkurang pula serangan dan penembakan yang terjadi.
Dalam pesannya, organisasi etnis bersenjata diimbau untuk setia pada NCA. Min Aung juga meminta mereka untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan pemilihan umum multipartai yang adil, demokratis, dan bebas.
Sejauh ini, sudah ada 10 kelompok etnis bersenjata yang menandatangani NCA dengan pemerintah sejak Oktober 2015.
Baca Juga: Kecewa Sama Junta, Myanmar Diwacanakan Tidak Diundang pada KTT ASEAN
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.