TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rusia ke Pasukan Ukraina: Menyerahlah, Perang Ini Gak Masuk Akal!

Rusia minta pasukan di Severodonetsk menyerah

Seorang anggota tentara Rusia menembakkan sebuah howitzer dalam latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Rabu (26/1/2022). ANTARA FOTO/Sergey Pivovarov/File Photo.

Jakarta, IDN Times – Rusia pada Rabu (15/6/2022) menyerukan agar pejuang Ukraina yang berlindung di pabrik kimia Azot, Severodonetsk, Ukraina timur untuk menyerah. Moskow juga berjanji untuk membuka koridor kemanusiaan kepada warga sipil dan pejuang Ukraina.

Sebagai informasi, pertarungan sengit sedang terjadi di Severodonetsk. Warga sipil dan tentara Ukraina yang tersisa dikabarkan bersembunyi dari serangan Rusia di pabrik Azot.

“(Rusia ingin) mereka menghentikan perlawanan yang tidak masuk akal dan meletakkan senjata. Dengan prinsip kemanusiaan, angkatan bersenjata Rusia dan pasukan Republik Rakyat Luhansk siap untuk mengatur operasi kemanusiaan dan mengevakuasi warga sipil,” kata Kementerian Pertahanan Rusia, dilansir Al Jazeera.

Baca Juga: Kota Klintsy di Rusia Diserang, Diduga Menargetkan Basis Militer

1. Rusia janjikan koridor kemanusiaan

Warga Ukraina mengungsi (Twitter.com/ICRC)

Rusia berjanji akan membuka koridor kemanusiaan pada Rabu pukul 20:00 waktu Moskow. Para pengungsi akan diangkut ke kota Svatovo, yaitu wilayah yang dikuasai separatis Luhansk.

Otoritas Ukraina melaporkan, ada lebih dari 500 warga yang bersembunyi pabrik Azot. Sementara, otoritas separatis Luhansk memperkirakan, ada sekitar 2.500 pejuang Ukraina dan pejuang asing yang bersembunyi di sana.

Saat ini, semua jembatan di atas sungai Siverskyi Donets, yang menghubungkan Severodonetsk ke wilayah yang dikuasai Ukraina, telah hancur.

Bersamaan dengan seruan untuk menyerah, Rusia juga menuduh pasukan Ukraina di pabrik Azot menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia. Tuduhan itu juga telah dibantah oleh Ukraina, meski Rusia kekeh mengulanginya berkali-kali.

2. Ukraina minta dukungan senjata dari Eropa

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. twitter.com/ZelenskyyUa

Kementerian Pertahanan Rusia telah memberi tahu Kyiv tentang tawarannya, dan mendesak pihak berwenang untuk memberikan perintah menyerah.

Tentara Rusia mengatakan, Ukraina meminta agar warga sipil dari pabrik Azot diangkut ke Lysychansk yang dikuasai Kiev, tetapi evakuasi ke wilayah itu dianggap tidak mungkin karena jembatan terakhir yang menghubungkan kota-kota telah dihancurkan.

Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta Barat untuk segera mengirimkan senjata beratnya. Dia juga mengecam sejumlah pemimpin Eropa yang lambat dalam mengirim bantuan, seraya mengatakan perang akan berakhir saat Rusia berhasil menguasai seluruh wilayah Ukraina.

“(Berapa lama perang) akan sangat bergantung pada dukungan internasional dan kepribadian para pemimpin negara-negara Eropa. Perilaku terkendali mereka (Eropa) justru memperlambat pasokan senjata,” kata Zelenskyy.

Baca Juga: Moskow Makin Kuat di Kiev, Kini 23 Warga Ukraina Dapat Paspor Rusia 

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya