TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Topi Napoleon Bonaparte Terjual Rp32 Miliar di Pelelangan Prancis

Cetak rekor terbaru di rumah lelang Prancis

ilustrasi Napoleon Bonaparte (Pixabay.com/WikiImages)

Jakarta, IDN Times - Topi milik Napoleon Bonaparte, ketika dia menjadi kaisar Prancis, terjual dengan harga hampir 2 juta euro di pelelangan Prancis pada 19 November 2023. Sayangnya, pihak pelelang tidak mengungkap siapa pihak yang membeli topi tersebut.

Lebih tepatnya, topi itu terjual dengan harga 1,932 juta euro (sekitar Rp32,520 miliar), yang menjadikannya sebagai rekor terbaru untuk harga termahal di rumah lelang tersebut. Adapun rekor sebelumnya adalah barang senilai sekitar Rp31,710 miliar pada 2014 yang dibeli oleh pengusaha Korea Selatan.  

Topi yang dikenal dengan nama bicorne memiliki warna khas Napoleon yaitu hitam dengan warna bendera Prancis biru-putih-merah. Menurut juru lelang Osenat, topi itu menarik minat kolektor di seluruh dunia, dilansir AFP.

Baca Juga: Prancis Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Presiden Suriah

1. Barang Napoleon lain yang dijual

Ilustrasi Prancis (unsplash.com/anthonydelanoix)

Bicorne terakhir kali dimiliki oleh pengusaha bernama Jean-Louis Noisiez yang meninggal tahun 2022. Koleksi lain Noisiez yang juga dilelang adalah medali Legion of Honor dan sepasang taji perak milik Napoleon.

Napoleon diyakini memiliki sekitar 120 topi semacam itu selama 15 tahun, yang sayangnya sebagian besar telah hilang.

“Topi itu sendiri mewakili citra kaisar,” kata pakar rumah lelang Jean-Pierre Osenat.

2. Sejarah singkat seputar Napoleon

pinterest.com/Napoleon Bonaparte

Napoleon mengenakan topi khusus itu pada pertengahan masa jabatannya sebagai kaisar, menurut rumah lelang.

Tidak seperti kebanyakan perwira lain pada saat itu, Napoleon mengenakan topinya menyamping, yang memberinya siluet berbeda yang mudah dikenali oleh pasukannya dalam pertempuran.

Napoleon menjadi terkenal selama Revolusi Perancis, menjadi tokoh kunci dalam perang revolusioner.

Ia melayani republik sebagai konsul pertama dan dinobatkan sebagai kaisar pada 1804.

Dia kemudian diasingkan pada 1815 setelah kalah dalam pertempuran melawan pasukan Inggris dan Prusia di Waterloo. Dia meninggal pada tahun 1821 di pulau Saint Helena di Samudera Atlantik.

Baca Juga: Presiden Prancis Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya