Presiden Prancis Serukan Gencatan Senjata di Gaza
![Presiden Prancis Serukan Gencatan Senjata di Gaza](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2022/06/macron-6c3418f153ec6a70026dd49a8536a4e4-0fd7405982a40fc952538e34d2943242_600x400.jpg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan gencatan senjata harus segera dilakukan di Gaza. Macron menyebut, gencatan senjata ini menjadi satu-satunya solusi terhadap perang antara Israel dan Hamas.
Prancis adalah satu dari sekian negara Barat yang membela Israel ketika mendapat serangan dari pejuang Hamas pada 7 Oktober. Prancis menyebut bahwa Israel berhak membela diri.
Dilansir dari CNN, Selasa (14/11/2023), Macron berbalik meminta Israel untuk menyetop serangan ke Hamas. Bahhkan ia meminta agar Israel mematuhi aturan perang internasional dan hukum kemanusiaan internasional.
Baca Juga: Gaza Masih Dibombardir Israel, 11.360 Warga Palestina Tewas
1. Minta pemimpin dunia lain ikuti jejaknya serukan gencatan senjata
Macron juga meminta agar para pemimpin dunia lain mengikuti jejaknya untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza.
“Kami tahu apa arti terorisme di Prancis, tapi saya pikir tidak ada pembenaran untuk menyerang warga sipil,” kata Macron.
“Para bayi, para perempuan dan orang tua terus dibom dan tewas. Tidak ada alasan untuk terus melakukan hal itu,” tegas dia.
Editor’s picks
Baca Juga: Jokowi: Israel Harus Tanggung Jawab soal Gaza!
2. Israel mencemooh pernyataan Macron
Sementara itu, menanggapi seruan Macron, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan seharusnya dunia mengutuk Hamas, bukan Israel.
“Kejahatan yang dilakukan Hamas di Gaza bisa berlanjut ke Paris, New York dan kota lainnya di dunia,” ujar Netanyahu.
Baca Juga: Israel Targetkan RS Al Shifa, 37 Bayi Prematur Terancam
3. Korban tewas di Gaza mencapai 11 ribu orang
Setidaknya 11.360 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Gaza selama 37 hari terakhir. Kementerian Kesehatan Palestina merilis korban terluka juga mencapai 28.200 orang per hari ini.
Dilansir dari Wafa Agency, tercatat korban tewas paling banyak adalah anak-anak, perempuan, dan lansia. Kemenkes Palestina juga kesulitan mengumpulkan informasi terbaru karena komunikasi dengan otoritas Gaza terputus.