Dua Surat Berbeda Biden soal Israel dan Palestina

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menulis surat yang berbeda soal konflik Israel dan Palestina, kepada warga Amerika yang pro-Palestina dan pro-Israel.
Kepada pro-Israel, Biden menegaskan dukungannya untuk negara tersebut guna melawan kelompok Hamas yang disebutnya sebagai jaringan teroris. Sedangkan surat kepada pro-Palestina, Biden menulis bahwa pemerintah AS berupaya untuk melindungi warga sipil di Jalur Gaza.
Dilansir dari Al Jazeera, yang juga mengutip NBC, Senin (20/11/2023), surat yang ditulis Biden ini tertanggal 1 November 2023.
“AS mendukung Israel. Kami akan terus memastikan bahwa Israel memiliki apa yang dibutuhkan untuk mereka mempertahankan diri melawan terorisme sesuai dengan hukum humaniter internasional. Serangan 7 Oktober adalah hari paling mematikan bagi orang Yahudi sejak Holocaust,” tulis Biden kepada warga pro-Israel.
1. Tak sebutkan dukungan AS ke Israel di surat untuk pro-Palestina
Sementara itu, dalam suratnya ke warga pro-Palestina, Biden menegaskan bahwa AS sedang bekerja untuk melindungi warga di Gaza. Namun, ia tak menyertakan soal Holocaust atau dukungan penuh AS ke Israel.
“Kami berduka atas banyaknya warga Palestina tak berdosa yang terbunuh. AS bekerja sama dengan mitra-mitra kami untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan masuk, dapat menjangkau warga Palestina di Gaza,” kata Biden.
“AS dengan tegas mendukung perlindungan warga sipil selama masa krisis dan konflik,” lanjutnya.
Baca Juga: MER-C Minta Pemimpin Dunia Setop Genosida Israel di Jalur Gaza
2. Biden sempat menyebut gencatan senjata tidak berarti
Sebelumnya, dalam kolom opini di Washington Post, Biden secara terang-terangan mengatakan menolak gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza. Menurut Biden, gencatan senjata tidak akan membawa perdamaian.
“Gencatan senjata dalam perang antara Israel dan Hamas tidak akan membawa perdamaian. Selama Hamas berpegang teguh pada ideologinya, gencatan senjata bukanlah perdamaian,” tulis Biden di sebuah artikel opini tersebut.
“Hamas ‘bersembunyi’ di antara warga sipil Palestina. Mereka menggunakan anak-anak dan warga tak berdosa sebagai tameng dan membuat terowongan di bawah rumah sakit, masjid, sekolah, untuk markasnya,” sebutnya.
3. Korban tewas di Gaza terus bertambah
Kementerian Kesehatan Palestina merilis jumlah korban tewas di Gaza kini menyentuh angka 12.012 orang dan lebih dari 32.300 orang terluka.
Pasukan Israel hingga saat ini masih menyerang sejumlah fasilitas di Gaza seperti rumah sakit dan kamp pengungsi. Bahkan seluruh rumah sakit di Gaza utara kini sudah tidak beroperasi lantaran tidak ada pasokan BBM yang masuk atas larangan Israel.
Baca Juga: Serangan Israel Sasar Sekolah di Gaza, Lebih dari 80 Orang Tewas