TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ukraina Temukan Kuburan Massal di Lymann, Jadi Bukti Kejahatan Rusia

Belum diketahui berapa jumlah mayatnya 

Ilustrasi - Orang-orang menghadiri upacara penghormatan kepada para pembela Ukraina yang gugur, termasuk tentara yang tewas dalam pertempuran dengan pemberontak pro-Rusia di bandara Donetsk hari ini pada tahun 2015, di sebuah peringatan di dekat markas besar Kementerian Pertahanan di Kyiv, Ukraina, Kamis (20/1/2022). (ANTARA FOTO/Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS.)

Jakarta, IDN Times – Otoritas Ukraina kembali menemukan kuburan massal di kota timur Lyman, wilayah yang baru saja berhasil direbut dari pasukan Rusia. Belum jelas berapa banyak mayat yang ada di kuburan tersebut.

Gubernur Dontesk timur, Pavlo Kyrylenko, mengatakan bahwa kuburan itu mungkin terdiri dari warga sipil dan tentara.

“Jumlah pastinya belum bisa dipastikan,” kata Kyrylenko dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Dipakai Rusia, Drone Bunuh Diri Iran Jadi Ancaman bagi Pasukan Ukraina

1. Diduga ada sekitar 180 mayat

Seorang anggota tentara Rusia terlihat dalam kendaraan bersenjata BTR-82 saat latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Rabu (26/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/File Photo.

Dalam laporan terpisah, kantor berita Ukrinform mengutip seorang pejabat senior polisi mengatakan bahwa kuburan itu berisi 180 mayat.

The Kyiv Post juga mencuit, kuburan massal di Lymann diduga menjadi tempat bersemayam 180 orang, termasuk anak-anak yang masih sangat kecil.

Sebagai informasi, pasukan Ukraina berhasil merebut kembali Lyman, di wilayah Donetsk, dari kendali Rusia akhir pekan lalu.

Otoritas Ukraina menuduh pasukan Rusia melakukan kekejaman di wilayah pendudukan, tuduhan yang dibantah Moskow.

2. PBB dan ICC telah melakukan penyelidikan soal temuan kuburan massal

Lambang PBB di Markas Besar PBB, New York. (Instagram.com/unitednations)

Bulan lalu, mayat 436 orang digali dari situs pemakaman di kota timur laut Izyum setelah dibebaskan. Sebagian besar tampaknya meninggal karena kekerasan, kata pejabat setempat.

Penemuan di Izyum mendorong Uni Eropa untuk menyerukan pengadilan kejahatan perang di Ukraina. Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengirim tim ahli terbesarnya untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang sejak dimulainya invasi Rusia pada 24 Februari.

Penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyimpulkan bahwa kejahatan perang telah dilakukan dalam konflik Ukraina, termasuk pemboman Rusia terhadap wilayah sipil, eksekusi, penyiksaan dan kekerasan seksual.

Inggris dan Belanda juga telah mengirim penyelidik kejahatan perang ke Ukraina, untuk membantu tim lokal dan ICC menyelidiki kemungkinan kekejaman massal, termasuk di kota Bucha, di mana warga sipil ditemukan terbunuh pada bulan April.

Baca Juga: Ukraina Bangkit, Pemimpin Kherson: Menhan Rusia Silakan Bunuh Diri!

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya