TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Buntut Serangan Rudal ke Ukraina, Sanksi Uni Eropa Siap Menanti Rusia

Uni Eropa siap jatuhkan sanksi ke Rusia

ilustrasi bendera Uni Eropa (unsplash.com/Christian Lue)

Jakarta, IDN Times - Uni Eropa siap untuk menjatuhkan sanksi kesembilannya ke Rusia sebagai tanggapan atas serangan Rudal Rusia ke Ukraina pada Rabu lalu. Hal ini disampaikan oleh ketua Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, pada Kamis (24/11/2022). 

"Kami bekerja keras untuk memukul Rusia untuk menumpulkan lebih jauh lagi kemampuannya untuk melancarkan perang di Ukraina dan saya dapat mengumumkan hari ini bahwa kami bekerja dengan kecepatan penuh pada sanksi kesembilan (untuk Rusia)," kata von der Leyen, dikutip dari Reuters. 

Namun, ia tidak menjelaskan lebih rinci mengenai langkah-langkah yang akan dimuat dalam sanksi terbarunya ini. 

Baca Juga: Rusia Beri Sanksi PM Irlandia dan Jajarannya

Baca Juga: Akrab dengan Putin, Presiden Kuba Kecam Sanksi AS ke Rusia

1. Ukraina kesulitan penuhi biaya perbaikan yang bertambah akibat serangan Rusia

ilustrasi serangan rudal balistik (unsplash.com/Maciej Ruminkiewicz)

Menyusul serangan rudal Rusia ke Ukraina pada Rabu lalu, Menteri Keuangan Ukraina, Serhiy Marchenko, mengungkapkan negaranya sangat memerlukan bantuan lebih banyak dari Barat. Bantuan itu dalam hidup rangka memenuhi biaya perbaikan yang kian bertambah akibat kerusakan yang disebabkan serangan tersebut. 

Berdasarkan perkiraan Bank Dunia pada Agustus lalu, dibutuhkan 105 miliar dolar AS untuk memperbaiki infrastruktur fisik Ukraina. Marchenko mengungkapkan jumlah tersebut terus bertambah seiring serangkaian serangan yang terus dilancarkan Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Hungaria Sebut Sanksi Uni Eropa ke Rusia Seperti Bom Bunuh Diri 

2. Serangan menyasar pembangkit listrik, Ukraina kesulitan pasokan energi 

ilustrasi pembangkit listrik (unsplash.com/Alexander Tsang)

Serangan yang dilakukan Rusia pada Rabu lalu telah menargetkan jaringan pembangkit energi di Ukraina. Hal ini menyebabkan seluruh pembangkit listrik harus dipadamkan, dan membawa dampak terburuk ke Ukraina sejauh ini. Dilaporkan pada Jumat (25/11/2022), jutaan orang masih terdampak kekurangan energi seiring suhu di seluruh negeri turun di bawah nol derajat.

Sementara itu, hampir 48 jam setelah serangan, operator jaringan energi nasional, Ukrenergo, melaporkan 30 persen pembangkit listrik di Ukraina masih tidak dapat beroperasi untuk memenuhi permintaan.

Verified Writer

Angga Kurnia Saputra

Self-proclaimed foreign policy enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya