TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Buntut Kerusuhan Antargama, India Hancurkan 250 Gubuk Migran Muslim

Situasi di Distrik Nuh masih belum kondusif sejak kerusuhan

bendera India (pixabay.com/hari_mangayil)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Distrik Nuh, India menghancurkan sekitar 250 gubuk di distrik Haryana yang mayoritas penduduknya muslim. Pemerintah setempat mengklaim bahwa lapak tersebut ilegal.

Menurut laporan media lokal pada Jumat (4/8/2023), polisi mengatakan lapak tersebut milik imigran ilegal dari Bangladesh dan digunakan untuk mengatur pelemparan batu pada proses keagamaan. Upacara adat ini menyebabkan bentrokan antarkomunitas di wilayah itu. 

Baca Juga: Kisah Warga Muslim Trauma Usai Jadi Korban Persekusi Umat Hindu India

1. Polisi sebut lapak ilegal

Ilustrasi Garis Polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Belakangan ini, banyak ekstrimis yang melempari batu dan menyerang toko berasal dari pemukiman tersebut. Pemerintah setempat merencanakan untuk melakukan penghancuran serupa di tempat lain, di mana massa yang berasal dari kelompok ekstrimis sayap kanan Vishwa Hindu Parishad (VHP) menyerang lokasi itu.

“Kami telah melakukan penghancuran dan pada prinsipnya, struktur ini ilegal. Mereka tidak dapat memiliki struktur ilegal dan menggunakannya untuk menghambat penegakan hukum dan ketertiban," kata pejabat kepolisian lokal, Mamta Singh, dilansir Hindustan Times

Tindakan pemerintah dianggap semakin memperparah diskriminasi terhadap penduduk muslim di sana. Sebelumnya, masjid dibakar dan dua saudara laki-laki dari komunitas muslim diduga dipukuli di Gurugram oleh sekitar 30 orang pada Rabu (2/8/2023).

2. Ada lebih dari 250 gubuk ilegal dalam 4 tahun terakhir

Pemerintah telah menghancurkan gubuk atau lapak imigran yang tinggal di Tauru dikarenakan melanggar batas tanah pemerintah. Beberapa buldoser dikerahkan dan Ketua Menteri Haryana Manohar Lal Khattar memerintahkan langsung pembongkaran tersebut. 

Imigran yang dianggap ilegal dari Bangladesh sebelumnya tinggal di Assam, diduga mendirikan lapak di tanah Haryana Urban Authority. Lebih dari 250 gubuk dibangun di sekitar satu hektare tanah dan mereka telah tinggal selama 4 tahun di sana. 

Di sisi lain, ibadah salat Jumat pada (4/8/2023) tidak dilakukan di masjid Gurugram. Para ulama agama Islam setempat mengimbau orang-orang untuk berdoa dari rumah mereka.

Baca Juga: Perkosa Anak 2 Tahun, Pria India Dijatuhi Hukuman Mati

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya