TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

China Hukum Pejabat AS yang Sambut Kedatangan Presiden Taiwan

Amerika Serikat minta China hentikan tekanan ke Taiwan

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (twitter.com/iingwen)

Jakarta, IDN Times - China menjatuhkan sanksi terhadap tokoh Amerika Serikat (AS) yang menyambut kunjungan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen ke AS pekan ini. China juga melakukan pembatasan terhadap duta besar de facto Taiwan untuk AS.

Sanksi tersebut menargetkan perpustakaan Ronald Reagan yang menjadi tuan rumah pertemuan antara Presiden Tsai dengan Ketua Parlemen AS Kevin McCarthy. Institut Hudson juga disanksi karena menyambut Tsai saat tiba di New York. 

Baca Juga: Taiwan: Pesawat dan Kapal Tempur China Berada di Sekitar Negara Kami

1. Dilarang memasuki China hingga Hong Kong

bendera China (pixabay.com/PPPSDavid)

Ada empat warga negara Amerika Serikat (AS) masuk dalam daftar ini, termasuk ketua dan direktur Institut Hudson. Ada juga kepala saat ini dan mantan direktur Yayasan Reagan yang beroperasi di AS.

Sanksi putaran kedua juga dijatuhkan terhadap Hsiao Bi-khim, Duta Besar de facto Taiwan untuk AS. Langkah tersebut dilakukan setelah Tsai bertemu dengan ketua parlemen AS saat singgah di Los Angeles.

Sanksi tersebut melarang target dan anggota keluarga mereka memasuki China, Hong Kong, dan Makau. Mereka juga melarang investor dan perusahaan yang terkait dengan target untuk bekerja sama dengan organisasi dan individu di China.

2. Hubungan Taiwan dengan pejabat asing bisa menimbulkan peperangan

ketua parlemen Nancy Pelosi dan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (twitter.com/iingwen)

Kantor China untuk Taiwan akan mengambil tindakan tegas untuk menghukum para pendukung kemerdekaan Taiwan.

"Kami akan mengambil tindakan tegas untuk menghukum pasukan separatis kemerdekaan Taiwan dan tindakan mereka, dan dengan tegas menjaga kedaulatan dan integritas wilayah negara kami," kata lembaga tersebut, dilansir Associated Press, pada Jumat (7/4/2023). 

Hubungan AS-China tenggelam ke level terendah dalam beberapa dekade karena perselisihan mengenai status Taiwan. Taipei sendiri telah berpisah dengan China pada 1949 setelah perang saudara.

Partai Komunis yang berkuasa mengatakan, Taiwan berkewajiban untuk bersatu kembali dengan China, walau harus dilakukan dengan paksaan. Rezim China telah memperingatkan bahwa kontak dengan pejabat asing akan mendorong peperangan.

Baca Juga: Cuekin Ancaman China, Ketua DPR AS Tetap Temui Presiden Taiwan

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya