TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kepentingan AS di Asia Timur: Denuklirisasi Total Semenanjung Korea

AS berkomitmen menyediakan bantuan pertahanan ke Korsel

bendera Korea Utara dan bendera Korea Selatan (pixabay.com/www_slon_pics)

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pat Ryder, pada Kamis (20/10/2022), mengatakan bahwa Washington berkomitmen untuk mewujudkan denuklirisasi total di Semenanjung Korea

Ryder juga menyampaikan, bantuan yang diberikan AS kepada Korea Selatan akan cukup untuk membela negara itu dari ancaman Korea Utara. Sejauh ini, hubungan diplomasi antara Korea Selatan dan Korea Utara memanas setelah beberapa "provokasi" yang dilakukan Pyongyang di sepanjang 2022.

Baca Juga: Korut Menggila! Tembakkan 250 Peluru Artileri ke Laut  

1. AS tegaskan tak akan menjadikan Korea Selatan sebagai negara nuklir

Presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol (instagram.com/sukyeol.yoon)

Sebelumnya, terdapat seruan pengerahan kembali senjata nuklir taktis AS ke Korea Selatan, menyusul serangkaian peluncuran rudal Korea Utara baru-baru ini. Pentagon sendiri menegaskan bahwa AS tidak akan menjadikan Korea Selatan sebagai negara nuklir.

"Kami masih berkomitmen untuk denuklirisasi di seluruh semenanjung," kata Ryder. 

"Di sini, di Pentagon, fokus kami adalah memberikan kemampuan pencegahan strategis kepada Republik Korea dan kepada sekutu dan mitra kami di kawasan ini," tambahnya, dilansir Korea Times. 

Walau begitu, Ryder menyatakan bahwa AS sudah memberikan bantuan keamanan yang dibutuhkan Korea Selatan.

"Kami memiliki kehadiran pasukan AS yang signifikan di semenanjung itu," kata dia, merujuk pada Pasukan Korea yang berkekuatan 28.500 orang.

2. Korea Utara disebut akan segera melakukan uji coba nuklir

bendera Korea Utara (pixabay.com/zhushenje)

Korea Utara telah menembakkan 44 rudal balistik sepanjang 2022. Jumlah ini merupakan yang terbesar terkait rudal balistik yang diluncurkan dalam satu tahun oleh Korea Utara.

Korea Utara juga menembakkan rudal balistik jarak menengah ke atas wilayah Jepang pada Oktober 2022. Para pejabat AS dan Korea Selatan mengatakan, Pyongyang akan segera melakukan uji coba nuklir, menyusul dimulainya kembali uji coba rudal balistik setelah sempat terhenti selama empat tahun.

“Amerika Serikat, Republik Korea dan sekutu serta mitra lainnya di kawasan termasuk Jepang melakukan latihan rutin untuk memastikan bahwa pasukan kami memiliki interoperabilitas, bahwa kami dapat bekerja sama dengan gagasan untuk membela kepentingan dan integritas teritorial kami, sebagaimana mencegah ancaman serangan," kata Ryder.

Ryder juga mengatakan Korea Selatan sudah didukung oleh berbagai macam kemampuan pertahanan AS, termasuk penangkal rudal.

Baca Juga: Pagi Ini, Korea Utara Tembak Dua Rudal Lagi

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya