TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menlu Taiwan: Kunjungan Pelosi Jadi Dalih China untuk Memulai Invasi

China dianggap ingin merusak status quo Selat Taiwan

ilustrasi bendera Amerika Serikat, China, dan Taiwan (hoover.org)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, menyindir China yang meningkatkan aktivitas militernya di sekitar wilayah Taiwan belakangan beberapa hari terakhir ini. Wu pada Selasa (09/08/2022) mengatakan China bertujuan untuk mengubah status quo di Selat Taiwan.

Wi juga mengatakan aktivitas militer itu menambah kekhawatiran bahwa Beijing dapat melanjutkan dengan invasi yang sebenarnya. China menggunakan kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei sebagai dalih untuk mengadakan latihan perang di kawasan yang membantu langkah invasi Taiwan. 

Baca Juga: China Lanjutkan Latihan Militer di Zona Taiwan 

1. China telah merusak status quo di Selat Taiwan

Pekan lalu, China mengirim lebih dari 120 pesawat mendekati wilayah Taiwan dan melakukan simulas perang. Taiwan menanggapi dengan mengerahkan pesawat dan kapal sekaligus mengeluarkan peringatan melalui radio. 

“Garis tengah Selat Taiwan berhasil dipertahankan sebagai status quo selama beberapa dekade, dan itu merupakan simbol status quo di selat itu,” kata Wu. “Fakta ini telah dinodai selama beberapa hari terakhir karena latihan China, yang memengaruhi perdamaian, stabilitas regional, dan terutama keamanan Taiwan," tambah Wu, dilansir Hindustan Times

“Kami ingin mendapatkan lebih banyak dukungan dari negara-negara di seluruh dunia untuk bersama-sama menjaga status quo di selat (Taiwan) dan mempertahankan status garis tengah selat,” kata Wu.

2. Di tengah ketegangan dengan China, Menlu Taiwan malah berterima kasih kepada AS

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu juga mengutuk China karena memperluas latihan militernya di sekitar negaranya. Wu menuduh China berusaha mengendalikan Selat Taiwan dan perairan di kawasan Asia-Pasifik. 

Menlu Wu juga mengklaim China telah mengkampanyekan disinformasi. “Adanya latihan militer skala besar dan peluncuran rudal, serta serangan dunia maya, kampanye disinformasi, dan pemaksaan ekonomi untuk melemahkan moral publik di Taiwan,” katanya.

Di sisi lain, Wu justru berterima kasih kepada sekutu Barat, termasuk Amerika Serikat. AS sendiri merupakan negara yang mendukung penuh kedaulatan Taiwan. “Ini juga mengirimkan pesan yang jelas kepada dunia bahwa demokrasi tidak akan tunduk pada intimidasi otoritarianisme,” tambah Wu, dilansir News 18

Baca Juga: China Akan Akhiri Aksi Unjuk Kekuatan Militer di Sekitar Taiwan

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya