TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PBB: Perdamaian Yaman Makin Dekat, Konflik Mematikan Kian Berkurang

PBB berterima kasih ke Arab Saudi dan Oman

ilustrasi Bendera Yaman (pixabay.com/David_Peterson)

Jakarta, IDN Times - Utusan PBB untuk Yaman Hans Grundberg, mengatakan hari Senin (16/01/2023), bahwa dia didesak untuk mewujudkan kesepakatan gencatan senjata secara penuh. Dia menekankan PBB harus mencari proses yang inklusif untuk menuntaskan krisis politik.

Hans Grundberg mengatakan, sudah ada perkembangan signifikan terkait penyelesaian masalah politik dan keamanan di Yaman. Walau begitu, dia mengakui situasi di Yaman tetap kompleks dan dinamis.

Baca Juga: Miris! PBB Sebut 3.774 Anak-anak Tewas dalam Konflik Yaman

1. Masih terdapat beberapa aktivitas militer di Yaman yang membahayakan warga sipil

Grundberg mengatakan, situasi militer di Yaman cukup stabil.

"Sebelum membahas kondisi saat ini dan langkah ke depan, izinkan saya terlebih dahulu beralih ke situasi di lapangan. Situasi militer secara keseluruhan di Yaman tetap stabil. Tidak ada eskalasi besar, atau perubahan yang signifikan," kata Grundberg pada pidatonya, dilansir laman PBB.

Walau begitu, dia juga mengakui masih terdapat beberapa aktivitas militer yang membahayakan warga sipil Yaman.

"Namun, kami terus melihat beberapa aktivitas militer terbatas di sepanjang garis depan, khususnya di Kegubernuran Ma’rib, Taiz, Dali’, Hodeidah, dan Lahj, serta di sepanjang wilayah perbatasan Saudi-Yaman. Sayangnya, kegiatan militer ini juga mengakibatkan korban sipil," tutur dia.

Grundberg juga mengatakan, sebenarnya tak ada konflik yang besar dalam beberapa waktu terakhir di Yaman. Hal tersebut membuat aktivitas penerbangan dan logistik cukup berjalan dengan lancar di Yaman.

2. Sudah 8 tahun konflik di Yaman berlangsung

ilustrasi perang (pixabay.com/ha11ok)

Konflik 8 tahun antara koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Houthi, yang bersekutu dengan Iran, telah menewaskan puluhan ribu orang. Konflik tersebut telah menghancurkan perekonomian dan mendorong jutaan orang kelaparan.

Kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi PBB disetujui pada April 2022 dan diketahui berakhir pada 2 Oktober 2022. PBB sendiri mendorong perpanjangan gencatan senjata di Yaman. 

PBB mengusulkan adanya pembiayaan gaji bagi para pekerja di sektor publik. Walau begitu, kebijakan ini dikritik Houthi karena tidak memasukkan anggota angkatan bersenjata dalam skema tersebut.

Baca Juga: Al Qaeda Serbu Separatis Yaman yang Dilatih UEA, 27 Orang Tewas!

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya