Korban Tewas Warga Sipil Kota Mariupol Bertambah Jadi 5 Ribu Orang
PBB berpotensi menangguhkan Rusia dari Dewan HAM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Situasi keamanan di Kota Mariupol yang diketahui terkepung oleh pasukan Rusia masih belum membaik. Wali Kota Kota Mariupol, Vadym Boichenko, menyebutkan jumlah warga sipil yang tewas di sana lebih dari 5.000 pada Rabu (6/4/2022) waktu setempat.
Otoritas Ukraina terus mengumpulkan mayat di kota-kota yang hancur di luar ibu kota setelah Rusia melancarkan "operasi militer" sejak 24 Februari 2022 lalu. Merespons banyak warga sipil yang menjadi korban, negara-negara Barat dikabarkan telah memperberat sanksi ekonomi, perbankan, dan perdagangan terhadap Rusia.
Baca Juga: Ukraina: Serangan Udara Rusia ke Teater di Mariupol Tewaskan 300 Orang
Baca Juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Mati-Matian Memperebutkan Kota Mariupol?
1. Mariupol dianggap strategis hubungkan Krimea dengan Donbas dan Donetsk
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan bahwa militer Rusia terus membangun pasukannya dalam persiapan untuk serangan baru di wilayah timur. Rusia sendiri sempat secara terang-terangan mengatakan tujuannya adalah untuk “membebaskan” wilayah Donbas.
Wilayah Donbas merupakan wilayah Ukaina yang sebagian besar berbahasa Rusia dan dikuasai oleh kelompok separatis. Melihat potensi ancaman tersebut, Zelenskyy mengatakan Ukraina juga sedang bersiap untuk pertempuran.
"Kami akan berjuang dan kami tidak akan mundur," katanya. “Kami akan mencari semua opsi yang memungkinkan untuk membela diri sampai Rusia mulai serius mencari perdamaian. Ini adalah tanah kami. Ini adalah masa depan kita. Dan kami tidak akan menyerahkan mereka," tambah Zelenskyy, dilansir AP News.
Secara geografis, Kota Mariupol merupakan wilayah penghubung wilayah Krimea dengan Donbas dan Donetsk. Krimea sendiri merupakan wilayah yang sudah berhasil dikuasai Rusia sejak 2014 lalu.
Jika dilihat dari pandangan geopolitik, Kota Mariupol merupakan kota penting untuk mempertegas kedudukan Rusia di wilayah timur Ukraina. Tak heran jika pasukan Rusia memusatkan kekuatannya di beberapa kota di bagian timur Ukraina, seperti Mariupol, Kherson, Donbas, dan Donetsk.
Baca Juga: Ukraina: Rusia Ingin Meratakan Mariupol dengan Tanah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.