Selandia Baru Laporkan 5 Kasus COVID-19 Baru Setelah Dipuji WHO
Pemilu pada 19 September mendatang berpotensi diundur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Auckland, IDN Times - Setelah merayakan rekor 100 hari tanpa kasus lokal COVID-19 yang tidak diketahui sumbernya pada Minggu (09/08) lalu, Selandia Baru melaporkan 5 kasus baru dan 4 suspek di Auckland pada Rabu (12/08) ini. Pelacakan kontak ke Kota Rotorua segera dilakukan oleh pihak berwenang, mengingat 2 penderita COVID-19 mengunjungi anggota keluarga mereka yang tinggal di kota tersebut selama akhir pekan lalu. Dr Ashley Bloomfield selaku Direktur Umum Kesehatan Selandia Baru mengatakan bahwa 200 kontak dekat dari penderita baru telah diidentifikasi dan 100 diantaranya sudah dihubungi oleh pihak berwenang.
Hingga saat ini, pemerintah masih belum mengetahui sumber COVID-19 yang menyerang kelima warganya. Walaupun begitu, pemerintah tetap bertindak tegas dengan memperketat protokol kesehatan dan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tingkat 2 dan 3. Mengutip dari The Guardian, Bloomfield menyatakan sikap optimisnya dalam menghadapi kasus baru ini. "Kita sudah pernah melewati ini sebelumnya, kita pasti bisa melewatinya lagi", ucapnya seraya memberikan dukungan kepada masyarakat.
1. Baru rayakan 100 hari tanpa transmisi komunitas
Beberapa waktu lalu, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Direktur Jenderal WHO memuji sikap Selandia Baru yang tanggap dan cepat dalam menekan angka COVID-19 di negaranya. Selandia Baru dikenal menerapkan PSBB yang sangat ketat. Pada 23 Maret lalu, PM Jacinda Ardern sudah menerapkan PSBB walaupun belum ada kasus kematian akibat COVID-19 di Selandia Baru.
PSBB yang diterapkan Ardern tidak memperbolehkan masyarakat untuk pergi ke pantai, keluar dari lingkungan rumahnya, serta melarang masyarakat untuk membeli makanan di restoran dan membawanya pulang. Kebijakan ini dijalankan selama 5 minggu dan dilonggarkan selama 2 minggu lamanya. Ardern baru menghapus kebijakan ini setelah kurva COVID-19 melandai pada 8 Juni lalu. Walaupun begitu, CNN melaporkan bahwa pemerintah tetap siaga apabila terjadi lonjakan kasus di masa depan dan meminta masyarakat untuk menyimpan masker di rumah masing-masing.
Baca Juga: PM Selandia Baru Usulkan Persingkat Waktu Kerja dan Perbanyak Liburan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.