Korea Utara: Terserah Amerika Serikat Mau Dapat Apa untuk 'Kado Natal'
Pyongyang isyaratkan akan merespons pilihan Washington
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pyongyang, IDN Times - Korea Utara kembali mengingatkan Amerika Serikat tentang dialog nuklir antara kedua negara yang mengalami kebuntuan. Seperti dilaporkan kantor berita Korea Utara, KCNA, pada Selasa (3/12) Wakil Menteri Luar Negeri Ri Thae Song mulai angkat bicara.
Ri mengeluarkan komentar yang lebih mirip dengan ancaman kepada Washington. Menurutnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menolak memberikan konsesi atau mengurangi tuntutan terhadap Korea Utara sehingga rencana denuklirisasi menjadi tersendat.
1. Korea Utara ingatkan tenggat waktu yang jatuh pada akhir tahun ini
Ri menilai apa yang dilakukan Amerika Serikat adalah untuk memerangkap Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) dalam fase dialog demi keuntungan Trump menjelang Pilpres pada 2020.
"Dialog yang coba dijual Amerika Serikat, secara esensi, hanyalah trik bodoh yang dilahirkan untuk memaksa DPRK melakukan dialog dan menggunakannya demi situasi politik serta Pemilu di Amerika Serikat," kata Ri.
Tenggat waktu yang diminta oleh Pyongyang adalah akhir tahun ini. Namun, seperti diketahui, kedua negara belum juga mencapai kesepakatan tentang konsesi yang harus diberikan demi memulai denuklirisasi sesungguhnya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.