Nasib Warga Uighur di Kamp Detensi di Tengah Wabah Virus Corona
Muncul petisi untuk menutup kamp karena dinilai berisiko
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beijing, IDN Times - Virus corona baru yang bermula di Wuhan, Provinsi Hubei, telah menewaskan lebih dari 1.300 orang dengan mayoritas kematian terjadi di Tiongkok daratan, sedangkan satu di Hong Kong dan satu lagi di Filipina.
Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan status darurat global. Sementara Singapura memberlakukan status waspada setelah ada hampir 50 kasus virus corona di sana. Satu yang cukup hilang dari pengamatan adalah nasib warga Uighur di Provinsi Xinjiang, terutama mereka yang tinggal di dalam kamp-kamp detensi.
1. Keluarga yang mengasingkan diri di luar negeri mengaku khawatir
Berdasarkan laporan PBB, diyakini ada sekitar satu juta warga Uighur yang menempati kamp-kamp detensi di kawasan barat laut Tiongkok tersebut. Keluarga mereka yang tinggal di luar negeri karena mengasingkan diri pun mengaku khawatir terhadap risiko penyebaran virus corona di dalam kamp.
"Orang-orang mulai panik. Keluarga kami masih ada di sana, berurusan dengan kamp dan virus, dan kami tak tahu apakah mereka makan dengan cukup atau punya masker," kata seorang sosiolog Prancis keturunan Uighur kepada The Guardian.
Akhirnya muncul petisi di situs Change.org yang sampai kini ditandatangani lebih dari 3.000 orang. Mereka menuntut penutupan kamp untuk mengurangi ancaman virus corona lantaran menempatkan banyak orang dalam satu tempat terbatas adalah sesuatu yang berbahaya.
"Kita tak boleh menanti sampai adaberita ratusan kematian terkait virus corona di kamp sebelum kita bertindak," tulis petisi itu. "Dengan Tiongkok terus berjuang menahan virus di Wuhan, kita bisa dengan mudah berasumsi bahwa virus akan cepat menyebar ke seluruh kamp dan berdampak terhadap jutaan orang jika tak memperingatkan sekarang."
Baca Juga: Desak WHO, Taiwan Ingin Ikut Partisipasi Cegah Virus Corona
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.