TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perusahaan Ini Tawarkan Rp25 Juta Bagi Sukarelawan yang Mau Kena Virus

Eksperimen terinfeksi virus corona yang mirip COVID-19

Seorang pria melewati jendela toko peralatan medis yang mengiklankan penjualan masker pelindung di selatan London, Inggris, pada 26 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Hannah McKay

London, IDN Times - Perusahaan farmasi asal Inggris mengumumkan pencarian sukarelawan yang bersedia untuk sengaja diinfeksi dengan dua jenis virus corona berbeda yang mirip dengan COVID-19. Hvivo, nama perusahaan tersebut, menamai program ini dengan FluCamp yang membuka pendaftaran bagi 24 orang sehat yang tinggal Inggris.

Imbalannya cukup lumayan yaitu Rp1,8 juta per hari. Jika bersedia, sukarelawan akan mengikuti eksperimen ini selama 11 sampai 14 hari sesuai dengan masa inkubasi virus. Artinya, ketika ditotal, masing-masing sukarelawan berpeluang mengantongi Rp25 juta.

1. Hvivo menyebut eksperimen ini aman dan sudah banyak yang terlibat sebelumnya

Seorang pria melewati jendela toko peralatan medis yang mengiklankan penjualan masker pelindung di selatan London, Inggris, pada 26 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Hannah McKay

Melalui situs resmi, Hvivo menyebut telah ada "ribuan orang yang terlibat dalam studi klinis kami yang etis dan disetujui oleh peraturan". Selanjutnya, Hvivo menjelaskan bahwa "para sukarelawan membantu kami untuk mencapai langkah-langkah luar biasa ke depan dalam memahami virus-virus deman dan flu biasa, serta bagaimana ini bisa dirawat".

Sementara itu, The Times melaporkan bahwa Hvivo memiliki satu laboratorium pengujian yang berlokasi di London bagian timur. Perusahaan itu disebut sebagai satu dari setidaknya 20 korporasi dan organisasi sektor publik yang berusaha untuk mengembangkan vaksin guna menyembuhkan COVID-19.

2. Begitu diinfeksi, sukarelawan akan diberikan vaksin buat Hvivo

Para komuter berjalan melewati Canary Wharf, saat jumlah kasus positif COVID-19 semakin meningkat di seluruh dunia dan saham Eropa turun tajam di London, Inggris, pada 9 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Dylan Martinez

European Pharmaceutical Manufacturer (EPM) menginformasikan melalui situs resminya bahwa pengujian akan dilakukan di sebuah klinik karantina dengan 24 kamar yang dilengkapi laboratorium virologi. Ini disebut sebagai fasilitas satu-satunya yang ada di Eropa. 

Ketika sudah diinfeksi dengan virus yang tingkat agresivitasnya lebih rendah dibandingkan COVID-19, sukarelawan akan menerima vaksin buatan Hvivo. Mereka juga akan dikarantina dan diawasi selama proses berlangsung. Di tahap ini akan diketahui seberapa ampuh vaksin tersebut dalam menyembuhkan virus.

Open Orphan, perusahaan induk Hvivo, mengatakan ini adalah sebuah keputusan penting. "Kami sangat senang bisa mencoba dan membantu melawan COVID-19. Para ilmuwan dan virologis kami di Hvivo, dan khususnya pendiri Hvivo serta chairman dari Dewan Penasihan Ilmiah kami Profesof John Oxford, punya sejarah dan pengalaman panjang atas kesuksesan mengembangkan studi-studi menantang," kata Cathal Friel, Executive Chairman di Open Orphan.

Baca Juga: Virus Corona: Apa Itu Virus? Ini Asal Muasal dan Cara Terbentuknya

Verified Writer

Rosa Folia

typing...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya