TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Diam-diam Investigasi Pejabat Venezuela soal Perdagangan Narkoba

Hubungan AS-Venezuela kian panas

ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/cristina_glebova)

Jakarta, IDN Times - Drug Enforcement Administration (DEA) Amerika Serikat dituding telah mengadakan spionase di teritori Venezuela, untuk menyelidiki dugaan pejabat setempat yang terlibat dalam penyelundupan narkoba ke negaranya. 

Temuan ini berdasarkan analisis dari Associated Press yang menemukan memo 15 halaman milik DEA. Operasi tersebut dijuluki dengan Operation Money Badger yang dilancarkan di tengah panasnya tensi AS-Venezuela pada masa kepemimpinan eks Presiden Trump. 

Kasus ini semakin mempersulit hubungan AS-Venezuela yang mulai membaik dalam beberapa bulan terakhir. Namun, tensi kedua negara kembali memanas usai AS menerapkan sanksi usai Mahkamah Agung Venezuela mendiskualifikasi Maria Corina Machado sebagai capres.

Baca Juga: Venezuela Ancam Akan Balas jika AS Terapkan Sanksi Lagi

1. Operasi digerakkan untuk menyelidiki pejabat Venezuela

Operasi tersebut digerakkan setelah diselenggarakannya pilpres di Venezuela pada Mei 2018. Trump saat itu menolak hasil pilpres yang memenangkan Presiden Nicolas Maduro dan menganggap pemilu itu diliputi kecurangan dan tidak bebas. 

Dalam beberapa pekan, pejabat DEA mengadakan rapat dan memutuskan mengirimkan setidaknya tiga orang mata-mata di Venezuela. Agen mata-mata tersebut ditugaskan untuk merekam pejabat publik dan bertujuan membuktikan bahwa Venezuela adalah narco state. 

Operasi Money Badger tersebut sudah dibentuk sejak 2013 dan ditujukan menginvestigasi 100 warga Venezuela. Selain itu, DEA juga berniat mengungkap gembong narkoban Kolombia dan pejabat korup di Venezuela yang mengakibatkan kekacauan. 

Sampai saat ini, masih belum diketahui secara pasti apakah Operasi Money Badger masih dilangsungkan atau sudah berakhir. 

2. AS pernah melakukan aksi yang sama di Meksiko

bendera Meksiko (unsplash.com/alschim)

Operasi yang menargetkan pemerintahan Maduro tersebut rupanya bukan satu-satunya operasi rahasia yang dilakukan AS. Pada 1998, Washington sudah melancarkan aksi serupa di Meksiko tanpa sepengetahuan pemerintah setempat. 

Saat itu, pemerintah AS melancarkan Operasi Casablanca yang berfungsi mengungkap kasus pencucian uang yang sebagian di antaranya dilakukan di Meksiko. Operasi tersebut menargetkan 160 orang, termasuk sejumlah pejabat bank. 

Di sisi lain, Presiden Maduro kerap menuding DEA dan CIA menggerakkan massa di Venezuela untuk menggoyahkan stabilitas negaranya. Hingga kini, Venezuela masih belum memberikan komentar soal temuan ini. 

"Saya pikir Presiden Bidan tidak terlibat dalam kasus ini. Namun, CIA dan DEA sudah beroperasi secara independen sebagai organisasi kriminal imperialis," terangnya. 

Baca Juga: Dituduh Komunis, Kolombia Tarik Dubesnya di Argentina

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya