TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Atas Perintah AS, Argentina Setuju Sita Pesawat Emtrasur

Penyitaan berkaitan dengan dugaan kasus terorisme

Pesawat maskapai Emtrasur yang tengah mendarat. (twitter.com/CargoFacts)

Jakarta, IDN Times - Kejaksaan Argentina pada Kamis (11/8/2022) memerintahkan penyitaan pesawat Emtrasur yang sudah ditahan sejak Juni lalu. Keputusan ini sesuai dengan permintaan Amerika Serikat (AS) yang ingin menyelidiki pesawat Venezuela yang disebut melanggar sanksi. 

Pada pekan lalu, Argentina sudah bersedia membebaskan 12 dari 19 awak pesawat Emtrasur. Hal ini karena belasan awak tersebut tidak memiliki kaitan dengan organisasi kriminal seperti dugaan awal. Akan tetapi, tujuh orang lainnya masih harus menjalani penyelidikan. 

Baca Juga: Venezuela Hukum 17 Orang Pelaku Percobaan Pembunuhan Presiden Maduro

1. Agen FBI datang ke Argentina untuk menginspeksi pesawat

Keputusan penyitaan pesawat kargo Emtrasur ini setelah Argentina menerima permintaan dari AS. Atas hal itu, pesawat Boeing 747-400 itu akan berada di bawah kontrol dari Jaksa Agung Federico Villena dan Michael Harvey selaku perwakilan hakim dari AS untuk menggelar penyelidikan. 

Setelah disita Argentina, dilaporkan terdapat agen FBI yang tiba di Bandara Internasional Ezeiza. Agen tersebut bertujuan melakukan inspeksi pesawat Venezuela dan memberikan hasil investigasi kepada Hakim Harvey. 

Sementara itu, Hakim Villena sudah menyerahkan pertanggungjawaban pesawat Venezuela kepada Marshal AS. Hal ini sejalan dengan perjanjian kolaborasi kedua negara terkait investigasi kriminal, dilaporkan dari El Pais.

Sesuai keputusan, penyidikan ini berbeda dari kasus utama. Selain itu, perusahaan milik negara Venezuela Conviasa, yang jadi pemilik resmi Boeing 747 itu, tidak memiliki kuasa untuk mengajukan banding. 

2. Venezuela kecam keputusan Argentina sita pesawat Emtrasur

Pada hari yang sama, Parlemen Venezuela bersama dengan pekerja dan petinggi Conviasa mengirimkan proposal penolakan ke Kedutaan Besar Argentina di Caracas. Mereka menolak penyitaan pesawat Emtrasur yang dianggap sebagai pembajakan pesawat dan krunya. 

Perwakilan Parlemen Venezuela, Pedro Carreño mendeklarasikan kepada awak media bahwa dokumen tersebut sudah dipresentasikan ke pemerintah Argentina. Hal ini dilakukan lewat perwakilan mediasi, Oscar Laborde, dilansir dari Telesur.

Carreño tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Laborde atas penghormatannya dan akan menyampaikan pesan dari seluruh rakya Venezuela ini. Tak lupa, ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah AS ada di balik percobaan pencurian pesawat Venezuela ini. 

Di sisi lain, Menteri Transportasi Venezuela, Ramón Velázquez Araguayán, menegaskan bahwa warga Venezuela menunjukkan kejujurannya. Ia juga menambahkan bahwa pembajakan pesawat adalah sebuah pelanggaran terhadap perjanjian internasional. 

Baca Juga: KBRI Caracas Buka Kelas Bahasa Indonesia di Venezuela

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya