Aturan Pembatasan Baru di Israel, Picu Unjuk Rasa Anti Pemerintah
Ratusan ribu orang turun ke jalan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tel-Aviv, IDN Times - Pada hari Sabtu (03/10) ribuan masyarakat turun ke jalan memrotes adanya kebijakan pembatasan fisik untuk kedua kalinya di Israel. Para demonstran juga memrotes Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengundurkan jabatannya dari kursi pemimpin nomor satu di negara tersebut.
Pemerintah Israel langsung menerjunkan kepolisian untuk membendung dan membubarkan massa. Unjuk rasa yang berujung ricuh ini mengakibatnya puluhan orang demonstran ditangkap oleh petugas berwajib, dikutip dari Sputnik.
1. Lebih dari sepuluh demonstran ditangkap akibat demo ricuh ini
Sekitar 130 ribu demonstran melangsungkan unjuk rasa di seluruh penjuru Israel pada hari Sabtu (05/10). Unjuk rasa ini terkait penolakan atas keputusan pemerintah Benjamin Netanyahu yang memberlakukan pembatasan sosial kedua kalinya sejak (18/09/2020) demi mengatasi penyebaran virus COVID-19 di negara tersebut.
Akan tetapi unjuk rasa di Tel-Aviv berujung ricuh dan menyebabkan baku hantam antara aparat kepolisian Tel-Aviv dan demonstran. Dilansir dari Haaretz, sekitar 38 orang demonstran ditangkap akibat melanggar aturan pembatasan dan pelanggaran aturan publik.
Baca Juga: Lebih Kuat dari Saudi dan Israel, Berikut Detail Kekuatan TNI Kita
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.