Balas Dendam, Kartel Narkoba Kolombia Bakar Ratusan Kendaraan
Clan del Golfo berlakukan lockdown selama 4 hari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pembakaran massal kendaraan terjadi di beberapa provinsi Kolombia dalam beberapa hari terakhir. Hal ini menyusul upaya balas dendam Clan del Golfo setelah bosnya, Dario Antonio Úsuga David alias Otoniel resmi diekstradisi ke Amerika Serikat (AS) pada Kamis (5/5/2022).
Setelah ditangkapnya gembong narkoba paling ditakuti di Kolombia itu. Clan del Golfo terus meningkatkan serangan dan teror yang menargetkan aparat kepolisian dan militer. Pada akhir April, kartel narkoba ini sudah melangsungkan serangan yang menewaskan enam personel militer.
Sebagai informasi, Cartel del Golfo atau dikenal dengan AGC (Autodefensas Gaitanistas de Colombia) merupakan salah satu kartel narkoba terbesar di Kolombia. Kartel narkoba ini terbentuk dari kelompok paramiliter AUC (Autodefensas Unidas de Colombia) yang memiliki tujuan utama melawan teror gerilya FARC dan ELN.
Baca Juga: Disusupi Kartel, Badan Antinarkoba AS di Meksiko Dibubarkan Presiden
Baca Juga: 6 Tentara Kolombia Tewas dalam Serangan Kartel
1. Clan del Golfo berlakukan lockdown pada empat provinsi di Kolombia
Serangan dari Clan del Golfo sudah dimulai setelah mengumumkan serangan bersenjata dan larangan bepergian selama empat hari pada Kamis. Empat provinsi yang menjadi target aksi terorisme ini terletak di bagian barat laut, meliputi Antioquia, Bolivar, Cordoba dan Sucre.
Pengumuman serangan ini diberikan lewat pamflet yang disebarkan ke beberapa area di Kolombia. Sesuai dalam pamflet tersebut, kartel narkoba itu mengancam siapapun yang tidak menuruti perintahnya selama empat hari ke depan akan menerima konsekuensinya, termasuk kemungkinan dibunuh.
Perintah yang dijuluki serangan bersenjata ini meliputi pembatasan pergerakan kendaraan dan blokade jalan utama di empat provinsi tersebut. Clan del Golfo juga mengancam akan menyerang siapapun yang ditemukan berada di jalan, sekalipun mendapat pengawalan dari personel militer.
Dilansir La Prensa Latina, aksi kekerasan awal akibat blokade ini terjadi di Provinsi Cesar dan Sucre. Di wilayah itu, para pasukan kartel narkoba membakar sejumlah bus yang masih beroperasi. Namun, ketegangan terbesar terjadi di Provinsi Antioquia yang menjadi basis utama Otoniel.
Baca Juga: Diduga Terima Suap dari Kartel, Eks Presiden Honduras Diadili di AS
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.