TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ceko Hentikan Status Darurat Nasional COVID-19

Oposisi sebut aturan lockdown tidak berjalan baik

Bendera Ceko yang dibawa saat demonstrasi damai di Kota Praha, Republik Ceko (instagram.com/a.m.zapunidu/)

Praha, IDN Times - Parlemen Republik Ceko memutuskan untuk menghentikan kebijakan status darurat nasional COVID-19 di negaranya. Akibatnya kebijakan ini hanya akan berlaku hingga hari Minggu (14/02) setelah parlemen setempat menolak pengajuan perpanjangan masa darurat dari pemerintah. 

Padahal Republik Ceko kini tengah menghadapi gelombang kedua COVID-19 dengan kasus penularan yang terus melonjak dalam beberapa bulan belakangan ini.

1. Parlemen menolak perpanjangan status darurat nasional

Pada hari Kamis (11/02) Parlemen Republik Ceko menolak pengajuan perpanjangan masa darurat COVID-19 selama 30 hari kedepan yang diajukan oleh pemerintah setempat. Berdasarkan hasil voting dalam rapat hari itu menunjukkan hanya 48 dari 106 anggota parlemen yang menyetujui perpanjangan masa darurat, dilansir dari Brno Daily

Nantinya seluruh kebijakan pembatasan COVID-19 di Ceko resmi berakhir mulai tanggal 15 Februari mendatang. Hal ini membuat kebijakan seperti pemberlakuan jam malam, larangan berkumpul di tempat umum dan penutupan sejumlah lini bisnis non vital tidak dapat diterapkan kembali, dikutip dari RT

Di samping itu, berakhirnya status darurat nasional juga akan membatasi bantuan dari personil medis militer dalam rumah sakit sipil dan bantuan pemadam kebakaran untuk membantu distribusi pengamanan serta perlengkapan lainnya di seluruh negara. 

Baca Juga: Krematorium di Ceko Kewalahan Terima Jenazah COVID-19

Penolakan perpanjangan situasi darurat COVID-19 di Republik Ceko yang diusulkan oleh PM Andrej Babis akibat lemahnya kepemimpinannya. Hal ini disebabkan lantaran partai yang mengusung Andrej Babis termasuk minoritas dalam parlemen yang berdampak pada minimnya kekuatannya dalam pemerintahan. 

Selain itu menanggapi pengajuan perpanjangan masa darurat di Ceko, pihak oposisi mengatakan jika kebijakan lockdown tidak berjalan dengan baik. Bahkan ia menuding upaya yang dilakukan Babis tidak cukup dalam menolong bisnis dan lainnya yang terdampak pembatasan, dilaporkan dari AP News

Melansir dari RT, Menteri Kesehatan Republik Ceko, Jan Blatny sebelumnya sudah mengumumkan apabila akan memberlakukan pengetatan pemabatasan pergerakan masyarakat dalam tiga distrik dengan peningkatan kasus tertinggi. Namun pemberlakuan tersebut bergantung pada perpanjangan keadaan darurat nasional di negara Eropa Timur tersebut. 

Baca Juga: Bolehkah Orang Indonesia Traveling ke Ceko Saat Pandemik Ini? Yuk Cek!

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya