TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ceko Ungkap Jaringan Penyebar Propaganda Rusia

Menyasar sejumlah politiku di Eropa

bendera Republik Ceko (unsplash.com/martinkrchnacek)

Jakarta, IDN Times - Badan Keamanan Informasi Republik Ceko (BIS) sukses mengungkap jaringan penyebar propaganda Rusia di negaranya pada Rabu (27/3/2024). Propaganda tersebut disebarkan menjelang pemilu Uni Eropa (UE) dan bertujuan mempengaruhi politikus di negara Eropa. 

Belakangan ini, relasi Republik Ceko-Rusia terus memanas di tengah berkecamuknya perang Rusia-Ukraina. Bahkan, Praha menjadi salah satu negara yang mendukung penuh dan mengirimkan senjata ke Ukraina dalam melawan Rusia. 

Baca Juga: Presiden Ceko: Tentara NATO di Ukraina Tidak Melanggar Hukum

1. Berdampak serius terhadap pandangan politik warga dan politikus

Perdana Menteri Republik Ceko, Petr Fiala. (twitter.com/mzvcr)

Perdana Menteri Republik Ceko Petr Fiala mengungkapkan bahwa jaringan penyebar propaganda pro-Rusia bernama Voice of Europa ini memiliki dampak serius terhadap keamanan nasional Republik Ceko dan UE. 

"Kelompok ini berniat melancarkan sejumlah operasi dan aktivitas di teritori UE dengan tujuan melawan integritas teritorial, kedaulatan, dan kemerdekaan Ukraina," ungkap Fiala, dilansir The Moscow Times

"Aktivitas kelompok ini juga sudah mencapai Parlemen Eropa," tambahnya tanpa memberitahu secara detail terkait ucapannya. 

2. Media didanai oleh Rusia untuk beroperasi di Ceko

BIS menambahkan bahwa kelompok ini mendapatkan pendanaan dari Rusia untuk operasionalnya di teritori Republik Ceko. Ia pun menyebut media Voice of Europe masih beroperasi dan mempublikasi artikel meskipun sudah disanksi. 

Artikel yang dimuat dalam Voice of Europe menunjukkan adanya kecenderungan untuk mengarahkan politikus di UE agar menunda bantuan militer ke Ukraina. Bahkan, sejumlah politikus sudah bekerja sama untuk pendirian media tersebut. 

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Ceko mengungkapkan bahwa media yang didanai Rusia tersebut ditujukan kepada politikus di Belgia, Prancis, Jerman, Hungaria, Belanda, dan Polandia. Kelompok sayap kanan Jerman, Alternative for Germany (AfD) diduga ikut dalam jaringan tersebut. 

Baca Juga: Republik Ceko-Slovakia Terlibat Percekcokan soal Ukraina

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya