TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cuaca Panas, Spanyol Akan Larang Bekerja di Luar Ruangan 

Dampak perubahan iklim semakin nyata

ilustrasi bendera Spanyol (pexels.com/@carloscruz-artegrafia)

Jakarta, IDN Times - Menteri Tenaga Kerja Spanyol Yolanda Díaz, pada Rabu (10/5/2023), berencana melarang pekerja luar ruangan di tengah gelombang panas. Kebijakan ini akan diterapkan berdasarkan anjuran dan peringatan cuaca dari Badan Meteorologi Spanyol (AEMET). 

Pada Mei 2022, Spanyol telah dilanda cuaca panas ekstrem terburuk dalam 100 tahun terakhir. Sebab, suhu udara di beberapa area telah menyentuh 44 derajat celcius. Gelombang panas ini disebut-sebut sebagai dampak perubahan iklim global. 

Baca Juga: Vietnam Catat Rekor Panas Tertinggi, Capai 44,1 Derajat Celsius

1. Tidak ingin ada yang tewas akibat gelombang panas

Diaz menyebut bahwa kebijakan baru terkait masalah perubahan iklim ini akan melarang sementara sejumlah pekerja luar ruangan, seperti pembersih jalanan dan pekerja pertanian. 

"Kami sudah melihat banyak rentetan kasus, dan yang paling serius sekalipun. Pekerja yang bertugas membersihkan jalanan dan mengambil sampah tewas akibat terdampak gelombang panas," papar Diaz, dilansir Reuters.

"Perubahan iklim sudah berdampak besar kepada seluruh warga Spanyol. Maka dari itu, pemerintah harus bertindak untuk mencegah kasus yang sama terulang kembali," tambahnya. 

Meski sudah diumumkan, masih belum diketahui secara pasti bagaimana aturan detail mengenai gelombang panas dan kekeringan ini. Diaz masih akan merumuskan dan akan mengumumkan lanjutan kebijakan ini di parlemen hari ini. 

2. Katalonia larang isi ulang kolam renang pribadi

Selain masalah gelombang panas, Spanyol juga dihadapkan pada masalah kekeringan. Alhasil, pemerintah Katalonia, termasuk di Vacarisses, akan memberlakukan larangan isi ulang kolam renang kosong. 

Dilaporkan RTE, kebijakan ini berlaku untuk kolam renang pribadi. Bukan kolam renang umum dan hotel. Pasalnya, dalam setahun terakhir, petani dan industri kesusahan untuk mendapatkan sumber air hingga berpengaruh pada pemilu lokal. 

Wali Kota Vacrisses, Antoni Masana, menyerukan pembatasan isi ulang kolam renang pribadi adalah langkah penting. Ia menambahkan pihaknya telah bekerja keras untuk membangun proyek sumur baru. 

"Akibat perubahan iklim, kami melihat sumber daya air semakin dan hujan semakin berkurang. Apa yang harus kami lakukan adalah berpikir ulang, beradaptasi kepada model kenyataan yang baru," terang Masana. 

Baca Juga: Thailand Juga Dilanda Cuaca Panas Ekstrem, Sentuh 44 Derajat! 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya