TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ekuador Tangkap 6 Warga Kolombia Pelaku Pembunuhan Villavicencio

Diduga ingin sabotase pemilihan umum Ekuador

Kepolisian Ekuador saat mengadakan inspeksi di jalan. (twitter.com/PoliciaEcuador)

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Ekuador, Juan Zapata, mengumumkan penangkapan enam warga Kolombia yang diduga pelaku pembunuhan calon Presiden Fernando Villavicencio pada Kamis (10/8/2023). 

Pembunuhan Villavicencio ini mengejutkan semua pihak. Padahal, ia merupakan sosok yang santer menyuarakan kritik atas kasus korupsi dan aktivitas geng narkoba. Insiden ini semakin membuktikan tingginya kekerasan di Ekuador dalam beberapa tahun terakhir. 

Sebelumnya, Wali Kota Manta Agustín Intriago juga menjadi korban pembunuhan ketika mengadakan inspeksi proyek pekerjaan umum. Ia ditembak orang tak dikenal yang menggunakan sebuah truk curian. 

Baca Juga: Ekuador Umumkan Keadaan Darurat Usai Kandidat Presiden Tewas Ditembak

1. Warga Kolombia berhasil diidentifikasi lewat namanya

Penangkapan enam warga Kolombia itu dilangsungkan setelah operasi di kawasan Conocoto dan San Bartolo di Quito. Polisi dapat mengidentifikasi identitas mereka dari nama pertama dan inisialnya. 

Dalam operasi tersebut, polisi menemukan senapan laras panjang, senapan mesin, 4 pistol, 3 granat, 2 majalah senapan, 4 boks amunisi, 2 sepeda motor, dan sebuah kendaraan curian yang digunakan oleh terduga pelaku saat melancarkan aksinya. 

Dilaporkan La Prensa Latina, otoritas Ekuador masih belum tahu apakah aksi ini dijalankan oleh satu orang atau beberapa orang. Namun, seorang terduga pelaku tewas setelah insiden pembunuhan. 

"Seorang terduga pelaku yang terluka dalam baku tembak dengan aparat kepolisian telah ditangkap dan dibawa menggunakan ambulans. Namun, karena terluka parah, ia akhirnya tidak tertolong. Polisi masih akan mengambil jasadnya," kata Kantor Kejaksaan Ekuador. 

2. Pelaku dituding berniat sabotase pilpres

Mendagri Zapata mengungkapkan, pembunuhan Villavicencio merupakan kejahatan politik dan terorisme. Ia menduga ada pihak yang berniat menyabotase pemilihan presiden yang akan diselenggarakan pada 20 Agustus. 

Dalam keterangannya, Zapata tidak mengatakan secara detail apakah enam warga Kolombia tersebut merupakan anggota geng kriminal atau punya kaitan dengan kriminal terorganisir. 

Dilansir Associated Press, Villavicencio pernah mengatakan bahwa ia diancam oleh geng kriminal yang berafiliasi dengan Kartel Sinaloa di Meksiko. Ia mengatakan kampanye politiknya mengancam keberadaan salah satu geng kriminal di Ekuador. 

Dugaan keterlibatan warga Kolombia dalam pembunuhan Villavicencio ini mengingatkan pada kasus pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel Moïse. Dari puluhan orang yang ditangkap 18 di antaranya adalah mantan tentara Kolombia. 

Baca Juga: Ekuador Tetapkan Situasi Darurat untuk Tekan Kriminalitas

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya