TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Filipina: Penasihat Spiritual Duterte Terlibat Sex-Trafficking

Diduga kirim anak-anak ke AS untuk melayaninya

Bendera Filipina di Manila. (instagram.com/imjeffrey25)

Jakarta, IDN Times - Seorang pemuka agama asal Davao, Filipina bernama Apollo Carreon Quiboloy pada Kamis (18/11/2021) diduga terlibat dalam skandal perdagangan manusia. Padahal, pastor itu dikenal sebagai teman dekat dan seorang penasehat spiritual Presiden Rodrigo Duterte. 

Di sisi lain, Presiden Duterte dikenal sebagai pemimpin kontroversial, terutama terkait kebijakan war on drugs. Namun, belakangan ini ia diduga berusaha membangun dinasti politik usai Sara Duterte resmi mencalonkan sebagai wakil presiden. 

1. AS menuntut Quiboloy sebagai pelaku perdagangan manusia

Tuntutan hukum kepada Quiboloy diumumkan oleh jaksa Amerika Serikat lantaran dituding melakukan kekerasan seksual. Pendiri gereja yang dinamai Kingdom of Jesus Christ, The Name Above Every Name (KOJC) itu diduga memaksa seorang anak perempuan dan perempuan muda untuk melakukan hubungan seks. 

Selain itu, sejumlah pengurus gereja KOJC dan dua administrasi gereja yang berbasis di AS diduga telah mengoperasikan operasi perdagangan manusia. Mereka mengancam remaja dan anak seusia 12 tahun dengan hujatan dan kekerasan fisik apabila menolak. 

Keputusan ini terkait pihak Kejaksaan Los Angeles yang memperluas tuntutan kepada tiga administrator gereja di kota itu. Pihaknya juga sudah menuntut enam tersangka yang diduga berpartisipasi dalam sindikat kejahatan ini lantaran membawa anak asal Filipina menggunakan visa palsu dan memanfaatkannya untuk mendapatkan donasi palsu, dilansir dari Reuters

Baca Juga: Sara, Putri Duterte Calonkan Diri bakal Wakil Presiden Filipina

Menurut keterangan Quiboloy dalam akun Facebook-nya menyebutkan bila ia menolak tuduhan tersebut dan akan melawan apapun rintangannya. 

"Kami yakin dan siap untuk melawan apapun rintangan dalam menuntut Pastor Quiboloy dan petinggi KOJC. Kami yakin proses keadilan dan kami sangat yakin kebenaran akan menang" ungkap Quiboloy, dalam laman DW

Menanggapi tuntutan dari Amerika Serikat ini, Kementerian Hukum Filipina masih belum melakukan komunikasi dengan pihak negeri Paman Sam. Bahkan, juru bicara Presiden Duterte, Karlo Nograles menolak untuk memberikan komentar terkait hubungan Quiboloy dengan sang presiden. 

Padahal pastor yang bernama lengkap Apollo Carreon Quiboloy (71) itu disebut merupakan sosok yang dekat dengan Duterte. Selain itu, pemuka agama dan gereja Katolik selama ini memiliki pengaruh yang besar dalam politik Filipina, dikutip dari Reuters

2. Pemerintah Filipina enggan berkomentar terkait masalah ini

Baca Juga: Rodrigo Duterte Tak Restui Anaknya Jadi Presiden Filipina

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya