Gegara Rusia, Latvia Naikkan Anggaran Pertahan dan Gelar Wajib Militer
Wajib militer berlaku bagi semua gender
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Latvia pada Senin (11/7/2022) mengumumkan bahwa negaranya akan meningkatkan anggaran pertahanan. Tindakan ini dilakukan sebagai langkah antisipatif terhadap agresi Rusia ke Ukraina, yang turut mengancam keamanan negara-negara Baltik.
Sebelumnya, Latvia dan Rusia tengah dirundung perselisihan terkait rencana penghancuran monumen Soviet di ibu kota Riga. Pasalnya, negara Baltik itu berniat untuk melupakan pengaruh dan kenangan ketika berada di bawah kekuasaan Uni Soviet.
Baca Juga: Profil Latvia, Negera Demokratis di Baltik yang Pernah Dikuasai Soviet
1. Levits umumkan peningkatkan anggaran pertahanan 2,5 persen
Rencana ini diungkapkan langsung oleh Presiden Latvia, Egils Levits dalam wawancaranya dengan Reuters. Ia menyebut bahwa anggaran pertahanan akan dinaikkan secara bertahap hingga mencapai 2,5 persen dari PDB pada 2025.
Levits menambahkan bahwa anggaran pertahanan saat ini hanya melingkupi perawatan bangunan pangkalan militer yang mengakomodasi pasukan untuk sekutu NATO. Sesuai dalam KTT NATO di Madrid bulan lalu, disebutkan bahwa anggaran perlu ditingkatkan terutama bagi negara pecahan Uni Soviet.
"Keamanan adalah prioritas politik kami saat ini. Kenaikan anggaran sampai 2,5 persen sudah menjadi komitmen kami sampai sekarang, tapi mungkin anggaran itu tidak akan cukup dan kami harus menyiapkan untuk menambah lagi," tutur Levits.
Baca Juga: Parlemen Latvia Beri Jalan untuk Penghancuran Monumen Soviet di Riga
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.