TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hubungan Renggang, Serbia Buka Kemungkinan Beri Sanksi ke Rusia

Merenggangnya hubungan Rusia-Serbia

Menteri Luar Negeri Serbia, Ivica Dacic. (twitter.com/MFASerbia)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Serbia, Ivica Dacic mengungkapkan bahwa kemungkinan pemberian sanksi kepada Rusia akan dilakukan. Ini pertama kalinya Serbia berani mengungkapkan kemungkinan penerapan sanksi kepada Kremlin di publik. 

Pernyataan ini mengejutkan sebab Serbia merupakan sekutu terdekat Rusia di Eropa. Rusia dan Serbia memiliki kedekatan sejarah, ras, kebudayaan, dan agama yang membuatnya selalu mendukung satu sama lain. 

Selain itu, Serbia menjalin relasi baik dengan Rusia karena dapat dukungan penuh menolak kemerdekaan Kosovo pada 2008. Sepanjang 2022, Serbia juga mendapatkan keuntungan pasokan gas alam berkat hubungan baiknya dengan Rusia. 

Baca Juga: Dipaksa Jatuhkan Sanksi ke Rusia, Serbia: UE Terlalu Ikut Campur!

1. Serbia mungkin sanksi Rusia demi bisa masuk Uni Eropa

Pernyataan Dacic tersebut disampaikan dalam wawancaranya dengan media Euractiv pada Rabu. Pejabat senior di pemerintahan Serbia itu menyatakan ini demi kepentingan negaranya untuk masuk jadi anggota Uni Eropa (UE). 

"Kami mengecam pelanggaran integritas teritorial Ukraina dan ini yang kami pilih dalam organisasi internasional. Entah itu memberlakukan sanksi kepada Rusia atau lainnya. Ini tidak bergantung pada waktu atau jangka waktu, tapi ini adalah perhatian kepentingan politik dan ekonomi kami," tutur Dacic pada Rabu (25/1/2023). 

Dacic menambahkan bahwa sejak aneksasi Krimea oleh Rusia tahun 2014 sampai sekarang. Serbia tidak mengikuti arah politik Barat untuk memberlakukan sanksi karena ini bukanlah kepentingannya. 

"Apabila sesuatu berubah untuk merusak kepentingan Serbia, maka keputusan kami adalah mengikuti sesuai karena kami akan menilai setiap momen, apa keputusan terbaik bagi ekonomi kita, kami berdiri di dunia dan untuk warga Serbia," imbuhnya. 

Baca Juga: Serbia-Kosovo Memanas, Rusia: Selesaikan dengan Jalur Diplomatik

2. AS sebut Serbia membayar mahal atas penolakan memberi sanksi ke Rusia

Duta Besar Amerika Serikat (AS) di Belgrade, Christoper Hill mengungkapkan bahwa Serbia sudah membayar mahal karena tidak memberikan sanksi kepada Rusia. Ia juga mengungkapkan dukungan agar Serbia segera menjadi anggota UE. 

"Kami paham bahwa Serbia punya hubungan sejarah dengan Rusia dan berpengalaman mendapat sanksi (Barat). Namun, mereka sudah membayar mahal atas sikapnya menahan diri untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas invasi brutal ke negara tetangganya (Ukraina)," papar Hill, dikutip N1.

Di samping itu, Hill mengutarakan kesepakatannya dengan proposal persetujuan antara Serbia-Kosovo yang diusulkan Prancis-Jerman. Ia menganggap bahwa proposal tersebut merupakan langkah baik dalam menyelesaikan permasalahan di kawasan itu selama lebih dari 20 tahun.

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya