TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hungaria Ingin Datangkan 700 Juta Meter Kubik Gas dari Rusia

Szijjarto langsung bertandang ke Moskow 

Menlu Hungaria, Peter Szijjarto saat bertemu dengan Menlu Rusia, Sergei Lavrov di Moskow, Kamis (21/7/2022). (facebook.com/szijjarto.peter.official)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Hungaria pada Kamis (21/7/2022) telah menyetujui perjanjian pengadaan gas alam baru dengan Rusia. Keputusan ini dilakukan Hungaria agar menambah pasokan gas di negaranya, yang semakin menipis setelah diberlakukannya keadaan darurat energi. 

Beberapa hari terakhir, Hungaria sudah melangsungkan kebijakan kontroversial dan cenderung menentang Uni Eropa. Pekan ini, parlemen Hungaria menyetujui aturan baru untuk melemahkan Parlemen Eropa agar tidak dapat mencampuri urusan dalam negerinya. 

Baca Juga: Hungaria Siapkan Kebijakan yang Bakal Melemahkan Pengaruh Uni Eropa

1. Hungaria ingin tambah pasokan 700 juta meter kubik gas dari Rusia

Pernyataan pembelian gas baru antara Hungaria-Rusia sudah diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Hungaria, Peter Szijjarto. Bahkan, menteri di bawah PM Viktor Orban itu sudah bertandang ke Moskow untuk bertemu dengan Menlu Rusia, Sergei Lavrov. 

Szijjarto mengungkapkan bahwa ini dilakukan untuk memastikan keamanan pasokan gas alam di Hungaria. Dalam perjanjian ini disepakati penambahan suplai 700 juta meter kubik. 

"Melihat situasi pasar saat ini, suka atau tidak, tanpa sumber daya dari Rusia sepertinya tidak mungkin untuk membeli tambahan gas sebesar 700 juta meter kubik. Kesepakatan masih diperbincangkan dengan Rusia terkait pembelian tambahan," tutur Szijjarto, dikutip dari Euronews

Szijjarto menekankan, meskipun negaranya memiliki cadangan gas yang penuh di masa normal ini, namun Hungaria membutuhkan tambahan gas agar merasa aman. Negosiasi dengan Rusia akan diputuskan secepat mungkin sebelum Oktober. 

2. Rusia akan mempertimbangkan pembelian gas ke Hungaria

Sementara itu, Lavrov menanggapi permintaan Hungaria soal pembelian gas alam tambahan ini. Bahkan, ia menyebut Rusia akan segera melaporkan dan mempertimbangkan soal pembelian dari Hungaria ini. 

"Kami menyayangkan kebijakan 'Rossophobic' dan terus berlanjutnya sanksi dari Washington dan Brussels yang memperburuk pembangunan dan kooperasi antara Moskow dan Budapest. Ia juga mencari solusi yang tepat bagi keduanya untuk berkooperasi secara independen," papar Lavrov, dilansir RT.

Lavrov juga menyebut bahwa ini akan dijadikan sebagai kesempatan untuk berbicara terkait perang di Ukraina. Perbincangan menekankan pada aspek kepentingan komunitas minoritas Hungaria di Ukraina, beserta visi Rusia terkait perkembangan operasi militer khusus. 

Baca Juga: PM Hungaria: UE Mulai Kehabisan Napas Usai Tembak Paru-parunya Sendiri

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya