Hungaria Siapkan Kebijakan yang Bakal Melemahkan Pengaruh Uni Eropa

Hubungan Uni Eropa dan Hungaria kian memburuk

Jakarta, IDN Times - Hungaria, pada Selasa (19/7/2022), mengajukan proposal untuk memperlemah parlemen Eropa. Hal ini dilakukan lantaran pemerintah Hungaria yang dipimpin Partai Fidesz menginginkan agar Uni Eropa (UE) tidak terlalu mencampuri urusan dalam negeri. 

Sejak pekan lalu, Hungaria telah menghadapi tantangan besar terkait lonjakan inflasi dan demonstrasi akibat pemberlakuan pajak bagi UMKM. Selain itu, negara Eropa Timur juga tengah menghadapi pemblokiran bantuan finansial dari UE soal demokrasi di Hungaria. 

1. Sebanyak 130 anggota parlemen setujui proposal tersebut

Keputusan ini sudah disetujui oleh 130 dari 234 anggota parlemen Hungaria yang didominasi oleh Partai Fidesz. Sementara, hanya ada 50 anggota parlemen yang menolak proposal yang diajukan partai pimpinan PM Viktor Orban tersebut, dilaporkan dalam RFE/RL.

Pihak Partai Fidesz mengungkapkan, anggota parlemen Eropa seharusnya dipilih dari parlemen nasional daripada dipilih dari pemilih di negara yang bersangkutan, seperti kebijakan yang diterapkan UE saat ini. 

"Demokrasi di Eropa akan menghadapi jalan buntu, seperti kebijakan yang diterapkan parlemen Eropa saat ini. UE harus berubah karena ini tidak disiapkan untuk menghadapi tantangan pada masa saat ini," tulis dalam resolusi tersebut. 

Baca Juga: Hungaria Siap Jadi Transit Hub bagi Senjata yang Dikirim ke Ukraina

2. Hungaria berusaha mendapatkan dana bantuan Uni Eropa

Hungaria Siapkan Kebijakan yang Bakal Melemahkan Pengaruh Uni EropaBendera Uni Eropa (pexels.com/@dusan-cvetanovic)

Persetujuan dari parlemen Hungaria ini di tengah pemblokiran pencairan dana bantuan pemulihan dari UE. Pasalnya, blok itu menilai demokrasi yang diterapkan di Hungaria tidak sesuai dengan standar dan implementasi yang seharusnya dimiliki anggota UE. 

Pemerintah Hungaria sudah menggunakan pendekatan yang lebih lunak demi mendapatkan pendanaan dari Uni Eropa. Sebab, Hungaria sangat membuthkan dana tersebut di tengah melemahnya mata yang Hungaria terhadap dolar dan euro. Sementara, Hungaria juga sudah mengalami lonjakan inflasi tertinggi dalam 25 tahun terakhir, dilansir Associated Press

Akan tetapi, resolusi yang berupaya untuk membatasi kekuatan parlemen Eropa untuk ikut campur dalam urusan dalam negeri ini justru dapat menghambat pencairan dana bantuan kepada Hungaria sendiri. 

3. PM Orban berupaya melindungi nilai-nilai Kristiani Eropa

Hungaria Siapkan Kebijakan yang Bakal Melemahkan Pengaruh Uni EropaPM Hungaria, Viktor Orban saat menghadiri pertemuan Uni Eropa. facebook.com/orbanviktor/

PM Orban selama ini menyebut Hungaria sebagai negara yang menganut iliberal democracy. Hal ini digaungkan untuk melindungi nilai-nilai Kristiani Eropa yang terancam oleh elit kosmopolitan di Brussels. Bahkan, ia tak jarang menggunakan ucapan antisemitik dalam kampanye politiknya. 

Sementara resolusi yang diajukan parlemen ini juga menginginkan agar UE mengakui budaya dan akar Kristiani. Selain itu, kebijakan itu juga melarang blok tersebut untuk kembali menerima utang di masa yang akan datang, dilaporkan Euronews

Pemersatuan antaranggota ini, yang sesuai dalam jalur, Eropa seharusnya dihapus dalam perjanjian Uni Eropa. Sedangkan konteks Kristiani Eropa seharusnya disematkan dalam perjanjian sesuai dengan basis integrasi Eropa.

Baca Juga: Imbas UU Anti LGBT-Penutupan Media, UE Tuntut Hungaria ke Pengadilan

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya