TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jerman Tunda Penyerahan Dana Bantuan ke Etnis Serbia di Bosnia

Milorad Dodik dinilai memecah belah Bosnia-Herzegovina

Bendera Jerman di Reichstag, Berlin (pexels.com/@ingo)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Jerman pada Senin (4/7/2022), mengumumkan penundaan pemberian dana bantuan kepada Republika Srpska, Bosnia-Herzegovina. Tindakan ini dilatarbelakangi upaya perpecahan yang dilakukan oleh Presiden Milorad Dodik. 

Sementara itu, pemerintah Hungaria sudah menyerahkan dana awal dari total bantuan sebesar Rp1,5 triliun pada Jumat lalu. Hungaria selama ini terus memberikan dukungan kepada entitas Bosnia Serbia, meskipun Dodik berupaya memecah belah Bosnia dan cenderung pro-Rusia. 

Baca Juga: Presiden Bosnia Gagal Veto Kerja Sama Perdagangan dengan Inggris

Baca Juga: Ancaman Bom Hebohkan Republika Srpska, Bosnia-Herzegovina

1. Bantuan yang akan diberikan Jerman sebesar Rp1,8 miliar

Presiden Bosnia Serbia, Milorad Dodik saat menghadiri konferensi pers. (twitter.com/MiloradDodik)

Penundaan dana bantuan dari pemerintah Jerman ini bernilai sebesar 120 juta euro (Rp1,8 triliun). Sementara, kucuran dana tersebut sesuai rencananya diberikan untuk meningkatkan proyek infrastruktur di wilayah mayoritas etnis Serbia di Bosnia. 

Sesuai keterangan dari politikus Jerman, Christian Schmidt, pemerintah Jerman rupanya juga mengikuti kebijakan yang dilakukan Amerika Serikat dan Inggris untuk memberikan sanksi terhadap orang yang mencoba menggoyahkan kestabilan Bosnia. 

"Seharusnya tidak ada pihak yang merasa aman dalam menanggapi masalah di Bosnia kali ini," ungkap Schmidt, dilansir Reuters

Pasalnya, Dodik sudah mendapatkan sanksi dari AS dan Inggris atas langkahnya yang bisa mengakibatkan krisis politik di Bosnia-Herzegovina. Hal ini karena ia berusaha memisahkan organisasi militer, yudisial, dan administrasi perpajakan Republika Srpska dari pemerintah pusat. 

Baca Juga: Tingkatkan Keamanan, Inggris Kirimkan Ahli Militer ke Bosnia

2. Jerman tegaskan langkah percepatan keanggotan UE bagi negara Balkan Barat

Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock juga menegaskan upaya untuk mempercepat diskusi kepada negara-negara Balkan Barat dalam Uni Eropa. Ia percaya bahwa tidak boleh ada waktu yang dihabiskan begitu saja. 

"Tidak ada waktu lagi yang dihabiskan dalam pembicaraan soal integrasi Balkan Barat ke Uni Eropa. Terlepas dari geografinya yang berada di tengah Eropa, enam negara di Balkan Barat juga penting bagi politik Eropa," tutur Baerbock, dikutip Sarajevo Times

Baerbock menambahkan bahwa langkah percepatan ini untuk membendung pengaruh politik Rusia di kawasan Balkan Barat yang semakin nyata. Ia juga menyebut intervensi Rusia tidak boleh terjadi di kawasan tersebut. 

"Pasti ada sesuatu yang menarik perhatian Rusia atau aktor lain di Balkan untuk meningkatkan cengkeramannya. Selain Rusia, China juga berniat untuk memperluas pengaruhnya di Balkan Barat," tambahnya. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya