TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ketua Geng Kriminal Haiti Buka Blokir BBM di Negaranya

Berniat akhiri krisis di Haiti

ilustrasi bendera Haiti (pixabay.com/jorono)

Jakarta, IDN Times - Ketua aliansi geng kriminal G9, Jimmy Cherizier atau Barbecue pada Minggu (6/11/2022) resmi membuka blokade Terminal Varreux di Haiti. Ini artinya koalisi geng kriminal terkuat di Haiti tersebut bersedia mengakhiri blokade bahan bakar minyak (BBM) selama 2 bulan terakhir. 

Pada Oktober lalu, Amerika Serikat (AS) dan Kanada sudah memberikan bantuan kepada aparat kepolisian di Haiti. Pemberian bantuan ini didasarkan keputusan pemerintah Haiti untuk membuka bantuan luar negeri demi melawan geng kriminal yang kian merajalela di negaranya. 

Baca Juga: Kejahatan Merajalela, Haiti: Kami Butuh Bantuan Polisi Asing Segera! 

Baca Juga: Kawal Haiti Lawan Geng Kriminal, AS Kirim Polisi dan Bantuan Pangan

1. Cherizer mengakhiri blokade BBM atas kehendaknya sendiri

Sesuai pernyataan di atas, Barbecue sudah mendeklarasikan berakhirnya blokade terminal penampungan minyak dan pelabuhan. Ia juga menyebut seluruh pengemudi dan pekerja di Terminal Varreux dapat kembali masuk ke area tersebut. 

"Seluruh penumpang dan pekerja di Terminal Varreux dapat masuk ke area tersebut tanpa perlu takut. Kami meminta seluruh pengemudi truk dan seluruh pihak yang terkait dalam distribusi minyak untuk mendistribusikan seluruh BBM ke stasiun pengisian bahan bakar," ungkap Cherizer, dikutip dari Miami Herald.

Namun, Cherizer mengaku keputusannya ini bukan didasarkan dari negosiasi dengan pemerintah Haiti. Melainkan ini adalah keputusannya sepihak dan pemerintah tidak pernah bernegosiasi dengan kelompoknya. 

"Kami tidak pernah bernegosiasi atau mengirim siapapun untuk bernegosiasi dengan Ariel Henry. Kami memutuskan ini atas kehendak kami sendiri, agar bahan bakar kembali terdistribusi dan kami ingin rakyat tahu bahwa ini bukan keputusan yang diambil dari negosiasi dengan Ariel Henry," tuturnya. 

Baca Juga: Harga Gas Naik, Haiti Dilanda Gelombang Aksi Protes

2. Polisi Haiti dan geng kriminal terlibat baku tembak di pelabuhan

Beberapa hari sebelum pembukaan ini, aparat kepolisian Haiti sempat terlibat baku tembak dengan geng kriminal di sekitar Terminal Varreux. Bahkan, suara tembakan terdengar jelas di sekitar lokasi pelabuhan Port-au-Prince. 

Menurut keterangan polisi, pasukan geng kriminal melakukan serangan dari rumah ke rumah di dekat area permukiman kumuh La Saline dan Cite Soleil. Bahkan, anggota geng berupaya merusak kendaraan berat milik polisi yang didapat dari Kanada. 

Cherizer juga mengakui bahwa situasi di Haiti semakin buruk dan suasananya menjadi seperti kuburan. Namun, ia menolak bahwa aliansi gengnya yang telah mengakibatkan krisis di Haiti saat ini. 

"Kami adalah patriot. Kami nasionalis. Kami adalah orang yang selalu membawa negara ini di dalam hati kami. Situasi di sini semakin memburuk dan menyedihkan. Perjuangan kami adalah untuk mengubah hidup rakyat Haiti dan melihat Haiti yang lain. Kami bangga mengatakan kami adalah warga Haiti" katanya. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya