TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Krisis Politik, Bulgaria Gelar Pemilu Kelima dalam 2 Tahun Terakhir

Krisis politik di Bulgaria tak kunjung usai

Presiden Bulgaria, Ruman Radev (facebook.com/PresidentRumenRadev)

Jakarta, IDN Times - Presiden Bulgaria Ruman Radev, pada Kamis (2/2/2023), mengeluarkan dekrit untuk mengadakan pemilu lebih awal pada 2 April. Keputusan ini menyusul kegagalan Partai Sosialis Bulgaria (BSP) membentuk koalisi yang berbuntut krisis politik di Bulgaria. 

Pemilihan umum parlementer ini nantinya akan menjadi yang kelima kalinya digelar di Bulgaria dalam 2 tahun terakhir. Ini menunjukkan bahwa perpecahan masih mewarnai politik negara Balkan tersebut sampai saat ini. 

Baca Juga: Bulgaria-Turki Sepakat Amankan Jalur Distribusi Gas Alam

1. Radev hanya mengganti Menteri Kebudayaan dalam kabinet sementara

Selain memutuskan pemilu lebih awal, Radev juga menunjuk kembali Galab Donev sebagai Perdana Menteri sementara. Ia resmi menjabat pada Jumat (3/2/2023).

Sementara itu, Radev juga menetapkan posisi menteri yang sama seperti pemerintahan sementara. Namun, pengecualian terjadi pada posisi Menteri Kebudayaan, Velislav Minekov, yang digantikan oleh Nayden Todorov. 

Dilaporkan Balkan Insight, meningkatknya pengaruh dan peran Presiden Ruman Radev dalam beberapa tahun ini juga menyulut kritik dari partai politik. Sebab, mayoritas partai menganggapnya berupaya mendirikan republik kepresidenan di tengah kepemimpinan kabinet sementara. 

2. Partai besar menyabotase upaya Bulgaria masuk Eurozone

Pada Selasa (31/1/2023), Partai GERB dan DPS mengikuti keputusan Partai Sosialis (BSP), Bulgarian Rise, dan Partai Revival untuk menyabotase adopsi euro di Bulgaria atau yang juga dikenal dengan Eurozone. 

Ketidakhadiran anggota parlemen dari lima partai tersebut membuat Komite Ekonomi tidak bisa mengubah aturan Kode Asuransi tersebut. Padahal, perubahan itu merupakan kondisi awal masuknya Bulgaria dalam Eurozone pada 1 Januari 2024, dilansir Euractiv.

Martin Dimitrov, Ketua Komite Ekonomi, mengaku marah kepada anggota Partai GERB dan DPS yang ikut menyabotase inisiatif untuk masuk dalam Eurozone. Padahal kedua partai tersebut dikenal memiliki pandangan pro-Eropa. 

Baca Juga: Makedonia Utara Sebut Rusia Dalang di Balik Tensi dengan Bulgaria 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya