TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kroasia Ancam Blokir Aksesi Serbia dalam Anggota Uni Eropa

Kroasia tolak dakwaan Serbia kepada pilotnya

Ilustrasi bendera Kroasia. (twitter.com/ivan_malenica)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kroasia pada Senin (22/8/2022) berjanji akan melakukan hal apapun untuk melindungi warganya. Hal ini menanggapi keputusan Serbia yang mengajukan dakwaan kepada empat pensiunan pilot Kroasia, yang diduga membom pengungsi etnis Serbia. 

Ketegangan antara Kroasia dan Serbia terus bergejolak dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan lalu, Kroasia melarang Presiden Serbia Aleksandar Vucic memasuki teritorinya, untuk berkunjung ke monumen Perang Dunia II di Jasenovac. 

Baca Juga: Serbia: Kami Beda dari Eropa, Kami Tidak Anti-Rusia

1. Kroasia ingatkan agar Serbia bercermin jika ingin masuk Uni Eropa

Keterangan di atas diungkapkan oleh Menteri Administrasi Publik dan Hukum, Ivan Malenica, pada Senin. Ia menyebut bahwa semua tindakan hukum akan dilancarkan untuk memproses dakwaan politik kepada pilotnya, termasuk memblokir aksesi Serbia dalam Uni Eropa. 

"Pemerintah Kroasia dengan jelas menyatakan akan melindungi seluruh warga negaranya, penegak hukum, jenderal, dan dalam kasus ini pilotnya. Maka dari itu, kami akan menggunakan seluruh cara hukum apabila tindakan ini memang dilakukan," tutur Malenica. 

"Dalam kasus ini, yang dimaksud adalah empat pilot asal Kroasia tersebut. Kroasia tidak akan membiarkan pihak internasional memberikan perintah penangkapan kepada mereka," tambahnya. 

Dilaporkan Euractiv, juru bicara Parlemen Kroasia, Gordan Jandrokovic, mengatakan negaranya menolak semua tudingan yang dilandasi motif politik tersebut. Ia juga mengingatkan Serbia agar bercermin dan mengingat masa depannya. 

"Kroasia akan menggunakan negosiasi UE untuk memberikan pesan kepada Serbia bahwa tindakan ini tidak bisa ditoleransi. Apabila mereka ingin progres ke arah Uni Eropa, mereka harus bersikap seperti halnya warga Eropa," ungkapnya.

2. Empat pilot Kroasia dituding sengaja menembak pengungsi Serbia

Seorang pengacara bernama Dušan Bratić, yang jadi representasi etnis Serbia yang melarikan diri dari Kroasia pada 1995, mengatakan bahwa jaksa di Serbia sudah siap untuk mendakwa pilot yang bernama Vladimir Mikac, Zdenko Radulj, Željko Jelenić, dan Danijel Borović.

Keempat pilot tersebut disebut mendapat perintah pada 7-8 Agustus 1995 untuk menyerang pengungsi Serbia di Bosanski Petrovac dan Novi Grad, Bosnia-Herzegovina bagian utara. Kejadian itu mengakibatkan tewasnya 13 orang, termasuk 4 anak-anak, dan 24 orang terluka, dilaporkan Total Croatia News.

Serbia mengungkapkan bahwa pihaknya akan menggunakan universal jurisdiction untuk mengklaim aksi kriminal yang dilakukan oleh warga negara asing yang tinggal di luar negeri. 

Baca Juga: Kritik Serbia ke NATO: Biarkan Pasukan Kami yang Cegah Genosida

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya