TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kuba: Pendemo Divonis Hukuman 10 Tahun Penjara

Hukuman itu dianggap terlalu berlebihan

Suasana demonstrasi di Kuba. (twitter.com/eldiario)

Jakarta, IDN Times - Pengadilan San Jose de las Lajas pada Sabtu (23/10/2021) telah menjatuhkan sanksi kepada seorang demonstran yang melakukan protes pada Juli lalu. Hal ini dikarenakan ia disebut melakukan aksi perlawanan kepada aparat kepolisian dan menyulut pengrusakan serta kericuhan.

Selama ini, Kuba mendapatkan kritik lantaran diduga melakukan penangkapan dan memberi hukuman kepada oposisi di negaranya. Pada September lalu, pemimpin FANTU, Guillermo Fariñas juga sudah ditangkap tanpa alasan yang jelas. 

1. Perez Fonseca diberikan vonis hukuman 10 tahun penjara akibat melemparkan batu kepada polisi

Foto Roberto Pérez Fonseca. (twitter.com/albertfonse11j)

Hukuman yang diberikan kepada Roberto Pérez Fonseca terkait kasus tindakannya dalam demonstrasi pada 11-12 Juli lalu. Pendemo berusia 38 tahun itu disebut melakukan serangan dengan melemparkan batu dan botol kepada aparat kepolisian. Bahkan hukuman yang diberikan mencapai 10 tahun penjara. 

Menurut organisasi HAM yang terus memantau kondisi di Kuba menyebutkan jika hukuman 10 tahun penjara menjadi yang terlama diberikan kepada para demonstran yang ditahan akibat melangsungkan protes pro demokrasi itu. 

Sedangkan tiga hakim di pengadilan menyebutkan jika keputusan ini didasarkan pada testimoni pihak kepolisian Jorge Luis Garcia Montero. Bahkan ia menjadi satu-satunya saksi mata yang hadir setelah saksi lainnya tidak diperkenankan hadir lantaran diduga memiliki hubungan dengan Perez Fonseca, dikutip dari Mercopress.

Baca Juga: Protes Besar di Kuba, Presiden Kuba Salahkan Pihak AS

Perez melempar batu kepada petugas kepolisian dan menyulut demonstran lain untuk melemparkan batu kepada mobil polisi. Namun, lemparan batu itu diketahui tidak menyebabkan aparat kepolisian terluka parah hingga harus dilarikan ke rumah sakit. 

Saudara laki-laki Perez bernama Alberto Ortega menyebut bahwa tuntutan dari aparat kepolisian ini lantaran saudaranya menghancurkan gambar Fidel Castro. Sedangkan ibunya Liset Fonseca juga sependapat dan berkata pelempar batu kepada polisi itu sebenarnya adalah orang lain. 

Sementara itu, Perez Fonseca merupakan ayah dari dua orang anak dan telah ia ditangkap oleh otoritas setempat ketika ia tengah berada di rumah ibunya pada 16 Juli lalu, dikutip dari laman France24.

Dilansir dari DW, menurut kepala NGO Cubalex yang berbasis di Miami, Laritza Diversent berkata bahwa, "Hukuman ini terlalu berlebuhan dan melanggar jaminan pemrosesan hukum yang seharusnya diberikan kepada pendemo."

2. Pihak keluarga menyebut Perez sebenarnya hanya merusak gambar Fidel Castro

Baca Juga: Kuba Akan Terapkan Hukum Keamanan Siber Baru

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya