TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mendagri Serbia Mengaku Dipaksa Bekerja Sama dengan Mata-mata Asing

Tolak bekerja sama dengan agen intelijen asing

Bendera Serbia di Belgrade. (instagram.com/pjls1969)

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Serbia, Aleksandar Vulin pada Sabtu (23/7/2022), mengungkapkan bahwa ia ditekan oleh badan intelijen internasional agar bersedia bekerja sama. Bahkan, Vulin diancam atas pandangan politiknya yang disebut pro-Rusia dan China. 

Beberapa tahun belakangan ini, Pemerintah Serbia dikenal memiliki pandangan pro Rusia, meskipun berkeinginan untuk bergabung dengan Uni Eropa. Maka dari itu, Serbia enggan memberlakukan sanksi kepada Rusia terkait invasi ke Ukraina yang sudah berlangsung enam bulan. 

Baca Juga: Serbia Geram karena Presiden Vucic Dilarang Melayat ke Kroasia

Baca Juga: Presiden Vucic Ingin Serbia-Rusia Jadi Bestie Tanpa Musuhan dengan UE

1. Vulin diancam apabila tidak mengubah pandangan politiknya

Pernyataan Vulin disampaikan ketika ia menghadiri wawacara dalam TV Pink pada Sabtu lalu. Ia menyebutkan bahwa badan intelijen terbesar di dunia memintanya bekerja sama dan menyebut pandangannya tidak dapat diterima. Bahkan, ia diancam apabila tidak menuruti permintaan tersebut. 

"Salah satu badan intelijen terbesar di dunia mengatakan pada saya bahwa pandangan politik saya salah dan tidak dapat diterima. Apabila saya tidak merubah pandangan politik saya, maka mereka akan mengumumkan ketidaksetiaan saya kepada Presiden Aleksandar Vucic," tuturnya, dilansir N1.

"Vucic sudah mendapatkan informasi ini dari intelijen kami dan ini sedang merumuskan strategi. Saya menduga serangan besar lewat media akan terjadi pada pekan depan. Kemungkinan serangan itu akan berlangsung dalam parlemen konstitusi," tambahnya. 

Baca Juga: Jerman Tunda Penyerahan Dana Bantuan ke Etnis Serbia di Bosnia

2. Vulin menolak bekerja sama dengan badan intelijen tersebut

Meskipun mendapat tekanan, Vulin mengungkapkan bahwa ia tidak akan bekerja sama dengan agensi intelijen luar negeri tersebut. Bahkan, ia menyebut akan selalu loyal dan tidak akan pernah mengkhianati negaranya. 

"Saya tidak pernah bekerja dan tidak akan pernah bekerja untuk orang lain, selain warga Serbia, negara Serbia, dan saya tidak akan loyal sepenuhnya kepada seseorang, kecuali dengan Presiden Serbia, Aleksandar Vucic" ungkap Vulin, dilaporkan RT.

"Kondisi ini yang akan membuat saya bekerja untuk mereka dan meninggalkan politik personal saya. Itu tidak akan terjadi dan saya tidak akan melakukannya, meskipun itu harus mempertaruhkan nyawa saya," tambahnya. 

Menteri Dalam Negeri itu juga menyerukan agar Presiden Vucic tetap mempertahankan netralitas Serbia dan menjaga hubungan baik dengan Rusia dan China, meskipun Serbia tengah ditekan banyak pihak untuk memberikan sanksi kepada Rusia. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya