TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

NATO Tolak Pembangunan Pangkalan Militer Rusia di Georgia

Rusia ingin bangun pangkalan militer di Abkhazia

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg. (twitter.com/jensstoltenberg)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, pada Selasa (14/11/2023), mengecam pembangunan pangkalan militer Rusia di Abkhazia. Ia menyebut rencana itu sebagai pelanggaran integritas dan kedaulatan teritori Georgia. 

Abkhazia adalah salah satu wilayah pecahan Georgia yang diakui kemerdekaannya oleh Moskow usai Perang Rusia-Georgia pada Agustus 2008. Pada 1992, wilayah itu mendeklarasikan kemerdekaannya setelah berhasil menang dalam Perang Sipil Georgia. 

Sampai saat ini, Barat menganggap bahwa Rusia telah menganeksasi Abkhazia dan Ossetia Selatan. Kedua wilayah tersebut juga hanya mendapat pengakuan terbatas dari beberapa negara, termasuk Venezuela, Nikaragua, Nauru, dan Suriah. 

Baca Juga: Lithuania Cabut Kewarganegaraan Balerina yang Dukung Invasi Rusia

1. Stoltenberg dukung penuh kedaulatan teritorial Georgia

Stoltenberg mengatakan, pendirian pangkalan Angkatan Laut Rusia di Abkhazia merupakan sebuah pelanggaran. Ia juga menegaskan dukungannya terhadap kedaulatan teritorial Georgia. 

"Kami mendukung penuh integritas teritorial dan kedaulatan yang dimiliki Georgia dan tentu saja kami tidak menerima wilayah pecahan tersebut digunakan oleh Rusia untuk membangun pangkalan militer," tutur Stoltenberg, dilansir Civic

"Sekali lagi, Rusia telah melanggar integritas teritorial Georgia. Ini menunjukkan bahwa seberapa jauh Rusia ingin mencapai tujuan militernya di Ukraina. Mereka dipaksa untuk bertahan di Ukraina karena militer Ukraina berhasil menyerang fasilitas AL Rusia di Krimea. Maka mereka mencari alternatif," sambungnya. 

2. Zelenskyy ancam serang pangkalan AL Rusia di Abkhazia

Pada Oktober lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ikut mengecam rencana pendirian pangkalan AL Rusia di Abkhazia. Ia akan menyerang pangkalan tersebut selama digunakan oleh AL Rusia di mana pun. 

"Kapal-kapal AL Rusia tidak dapat lagi beroperasi di bagian barat Laut Hitam dan mereka sudah melarikan diri dari Krimea. Ini adalah pencapaian yang bersejarah," terangnya. 

"Tidak lama, Rusia mengumumkan pendirian sebuah pangkalan AL di wilayah okupansi Georgia, yang terletak di tenggara Laut Hitam. Area itu jauh dari jangkauan misil dan drone laut Ukraina, tetapi kami akan mengejar mereka sejauh apapun," sambungnya. 

Zelenskyy menambahkan, keberhasilan serangan ke pangkalan AL Rusia di Semenanjung Krimea adalah langkah penting dalam pembebasan Krimea yang sudah diduduki Moskow sejak 2014. 

Baca Juga: Dibanjiri Migran, Finlandia Bersiap Tutup Perbatasan Rusia

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya