Lithuania Cabut Kewarganegaraan Balerina yang Dukung Invasi Rusia

Dianggap sebagai ancaman negara

Jakarta, IDN Times - Lithuania, pada Senin (13/11/2023), mencabut status kewarganegaraan seorang balerina atau penari balet bernama Ilze Liepa. Keputusan itu didasari atas pandangannya yang pro-Rusia dan dianggap telah mengkhianati negaranya. 

Pada Agustus lalu, Lithuania telah menetapkan ribuan warga etnis Belarus dan Rusia sebagai ancaman nasional. Berdasarkan kuesioner yang diberikan, mereka punya pandangan pro-Rusia dan mendukung aneksasi Krimea pada 2014. 

1. Liepa dukung Rusia

Menteri Dalam Negeri Lithuania, Agnė Bilotaitė, menyebut penari balet berkebangsaan ganda Lithuania-Rusia itu melontarkan pernyataan yang mendiskreditkan negaranya sendiri. Ia malah membela Rusia terkait situasi yang terjadi saat ini. 

"Pernyataan Ilze Liepa kepada publik termasuk bentuk mendiskreditkan Lithuania. Maka, kami memerintahkan kepada Departemen Imigrasi untuk memproses pencabutan kewarganegaraannya di Lithuania," tuturnya, dilansir Meduza

Pada November 2022, Liepa sempat menyatakan ia malu terhadap aksi negara-negara Baltik, termasuk Lithuania. Ia bahkan mendukung penuh Presiden Rusia, Vladimir Putin, atas keputusan menginvasi Ukraina. 

Sementara itu, Liepa telah mendapatkan status kewarganegaraan Lithuania sejak 2000 karena hubungannya dengan seorang pebalet Lithuania, Petras Skirmantas. 

Baca Juga: Rusia dan AS Lancarkan Serangan Udara di Suriah

2. Lithuania mengecek 800 warganya yang diduga membela Rusia

Pada hari yang sama, Lithuania sudah menginstruksikan Departemen Keamanan Negara (VSD) untuk mengecek lebih dari 800 warga negara asing yang mendapat status kewarganegaraan Lithuania. 

"Kami tengah menilai situasi dan menginvestigasi, serta mengidentifikasi tindakan tidak pantas dari sejumlah warga negara. Kami meminta VSD untuk mengecek orang yang disebut mengancam keamanan negara dan mendukung aksi dari negara agresor (Rusia)," kata Wakil Menteri Dalam Negeri, Arnoldas Abramavicius. 

Dilaporkan LRT, hukum kewarganegaraan di Lithuania dapat mencabut status kewarganegaraan jika pihak yang bersangkutan mengancam keamanan dan kepentingan negara. 

Sebelumnya, Presiden Lithuania Gitanas Nauseda sudah mencabut status kewarganegaraan penari es asal Rusia, Margarita Drobiazko, yang juga berstatus sebagai warga Lithuania. Keputusan ini karena suaminya ikut dalam proyek yang diorganisir oleh istri juru bicara Kremlin. 

3. Lithuania optimis dengan paket sanksi baru Uni Eropa

Lithuania Cabut Kewarganegaraan Balerina yang Dukung Invasi RusiaMenlu Lithuania Gabrielius Landsbergis. (twitter.com/LithuaniaMFA)

Menteri Luar Negeri Lithuania, Gabrielius Landsbergis, mengatakan sanksi baru Uni Eropa (UE) kepada Rusia cukup bagus. Ia pun optimistis paket sanksi ini akan memberi pukulan keras kepada Rusia. 

"Hasil versi final sanksi tersebut kemungkinan akan lebih lemah. Namun, melihat diskusi dan waktu yang disiapkan, ini paket sanksi yang cukup bagus," kata dia. 

Landsbergis menambahkan, paket sanksi ke-12 terhadap Rusia ini meliputi beberapa area, termasuk sanksi kepada individu tertentu, sanksi sektoral, dan sanksi yang menyasar perusahaan tertentu. 

Sanksi ke-11 sudah diterapkan pada Juni lalu dengan tujuan menutup penghindaran sanksi yang sudah dijaruhkan kepada Moskow. UE sudah memasukkan 87 perusahaan yang mendukung aksi Rusia dalam daftar hitam dan memperketat penjualan teknologi tinggi serta barang dengan kegunaan ganda. 

Baca Juga: Venezuela Marah Uni Eropa Perpanjang Sanksi ke Negaranya

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya