Oposisi Magadaskar Gelar Demo Protes Pencalonan Kembali Rajoelina
Situasi politik di Madagaskar kian panas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Madagaskar menggelar aksi demonstrasi akbar di ibu kota Antananarivo sejak Senin (2/10/2023). Demo itu untuk memrotes pencalonan kembali Presiden Andry Rajoelina. Mereka juga meminta agar diselenggarakan pemilu yang adil dan transparan pada bulan depan.
Menjelang pilpres, situasi politik Madagaskar dilanda ketegangan setelah keputusan Rajoeline untuk mundur dan mencalonkan kembali. Padahal, Rajoelina diduga memiliki warga negara Prancis, di mana dalam konsitutisi mewajibkan capres berkewarganegaraan tunggal Madagaskar.
Pada Juni lalu, dalam dokumen yang tersebar di media sosial, Rajoelina disebut resmi mendapatkan status warga negara Prancis pada 2013. Status itu diduga digunakannya untuk mengasingkan diri ke Prancis selama negaranya dirundung krisis politik.
Baca Juga: 13 Orang Tewas akibat Berdesakan di Stadion Madagaskar
Baca Juga: Kepala Staf Kepresidenan Madagaskar Ditangkap di Inggris
1. Aparat kepolisian semprot kandidat oposisi dengan gas air mata
Demonstrasi di Antananarivo ini diorganisir oleh 11 kandidat presiden oposisi, termasuk mantan Presiden Marc Ravalomanana. Mereka menyerukan kepada seluruh warga untuk menggelar demonstrasi di depan Place du 13 Mai pada pagi hari dalam rangka memrotes situasi politik di Madagaskar.
Beberapa kandidat presiden oposisi, termasuk Ravalomanana dilaporkan ikut dalam demonstrasi untuk memrotes sikap pemerintah. Namun, mereka harus mundur lebih awal karena aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke arah capres oposisi beserta pendukungnya.
Dilaporkan Africa News, dalam situasi itu, Ravalimanana langsung diarahkan oleh pengawalnya agar menjauh dari tembakan gas air mata. Ia pun dibawa ke lapangan di luar halaman sebuah gedung.
Aparat kepolisian mengatakan bahwa mereka menembakkan gas air mata karena demonstrasi oposisi tersebut tidak disetujui oleh pemerintah. Pada saat itu, diketahui sudah ada ratusan polisi yang mengamankan aksi demonstrasi.
Baca Juga: KBRI Resmikan Kamus Indonesia-Malagasy di Madagaskar
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.